                                     ilustrasi: https://www.google.co.id/search?q=mediaonline&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjm3eizm7fWAhULtI8KHayzA4EQ_AUIDCgD&biw=1600&bih=745#imgrc=tCl_UybTn29zxM:
"Media online berbeda dengan media konvesnsional,
alu apa yang membedakannya, dan hal apa saja yang
 perlu di perhatikan oleh media online?"
Pernakah Anda membaca sebuah berita pada koran kemudian membaca topik yang sama pada media berita online? Apakah ada perbedaan yang sangat signifikan dari kedua media tersebut? Pastinya kita bisa bisa dapat melihat perbedaan. Perbedaan yang secara jelas terlihat adalah dari segi konten atau isi pada media online lebih padat dan singkat dari media cetak. Visualisai dari media online pun lebih terlihat hidup dengan tampilan yang lebih berwana, hal ini lah yang kemudian menjadi salah satu eye catchingbagi para audiens ata pembaca.
Tak hanya sebatas segi desain atau visual dapat memikat para audiens untuk membaca. Salah satu bagian yang tak bisa dipisahkan dari media online adalah teknologi . Media online memanfaatkan teknologi informasi guna memperkaya dan membantu pembaca dalam memahami subah isi topik secara singkat namun padat. Seperti yang kita lihat bahwa kini media online mengandalkan fitur-fitur seperti video, gambar, audio dan hypertext, link dan kolom komentar guna memberikan ruang bagi para audiens. Berbeda dengan media cetak yang tampak satu arah dalam memberikan informasi kepada auidens tanpa adanya feedback atau tanggapan balik.
Pada kesempatan ini saya akan mengajak Anda bagaimana melihat bagaimana prinsip dasar dalam sebuah media online. Menurut Paul Bradshaw ada lima prinsip dasar pada jurnalistik online yang disingkat menjadi B-A-S-I-C (Brevity, Adaptability, Scannability, Interactivity, Community and Conversation)Â
Brevity atau ringkas, isi dari sebuah topik dalam media online harus lebih singkat namun padat dan jelas. Mengingat pola hidup masyarakat dewasa ini yang memiliki tingkat kesibukan dan mobilitas tinggi, hingga pembaca hanya memiliki sedikit waktu untuk membaca berita yang panjang. Sehingga sebuah berita harus di susun secara singkat dan mudah dipahami.
Adaptability uaitu pemyesuaian diri rehadap teknologi. Seorang jurnalis online tak hanya memiliki skill penulisan berita tentang aktualitas dan kedalaman senuah topik namun juga harus memanfaatkan perkembangan teknologi secara efektif. Pada era teknologi web 2.0 seorang jurnalis harus menguasai teknologi seperti: hypertext, audio, video,animations, blogs, community elements dan sebagainya.
Scannability yang berarti mudah dicerna. Juenalis dituntut dalam penulisan media online agar lebih mudah diphamai oleh audiens. Audiens kini lebih aktif dalam mencari isi pesan, namu apabila merek tidak menemukan apa yang merek acri maka akan memilih untuk keluar dan mencarinya pada situs atau web lain.
Interactivity menekankan untuk lebih interaktif. Audiens tak lagi hanya sebagai pembaca, namun lebih aktif dalam memberikan komentar secara real time atau langgsung. Secara tidak langgsung pembaca akan merasa lebih dekat dengan sebuah berita dan turut memberikan pandangan dalam sebuah berita yang dimuat di media online.
