Mohon tunggu...
Nurfahmi Budi Prasetyo
Nurfahmi Budi Prasetyo Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis kalau lagi mood

Penguber kuliner, tertarik politik & penggila bola

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gadis Cilik Penghuni Istana Itu Kini Sudah Terima 7 Gelar Doktor Honoris Causa

8 Maret 2018   22:12 Diperbarui: 8 Maret 2018   22:18 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Bukukita.com

Ada 8 alasan tim promotor memberikan gelar Honoris Causa kepada Megawati. Alasan pertama, tim promotor mempertimbangkan upaya Megawati dalam mendorong penataan pemerintahan yang baik melalui dukungan amandemen UUD 1945.

Megawati dinilai telah menggagas koridor desentralisasi dalam desain otonomi daerah. Kemudian, ia juga memberikan justifikasi otonomi daerah perlu diperjuangkan sebagai pilihan politik pemerintahan. Hal itu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam penguatan NKRI.

Keempat, Megawati Soekarnoputri menjadi mandataris MPR terakhir yang konsisten menyelesaikan masalah-masalah bangsa, yang muncul setelah berlakunya UU Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemda dan diganti dengan UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemda.

Selama menjabat presiden, Megawati Soekarnoputri konsisten mengatasi masalah yang terjadi sebagai dampak dari berbagai kebijaksanaan yang berlaku setelah tuntutan reformasi 1998. Contohnya, menangani krisis ekonomi dengan penyelesaian utang bangsa kepada IMF. "Megawati juga mengatasi gerakan-gerakan yang berpotensi mengganggu integrasi bangsa, seperti, masalah di Papua dan Aceh," masih kata Erman.

Keenam, Megawati menguatkan otonomi khusus Papua dan Aceh dengan melakukan penataan UU No 21 tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Aceh dan Papua. Kemudian ia juga mengagas penyatuan pendidikan kader pamong praja pada periode 2003-2004 mengeluarkan Keppres Nomor 87/ Tahun 2004. Berdasarkan hal itu, Megawati menggabungkan STPD ke Institut Pemrintahan dan kemudian merubah menjadi IPDN sampai saat ini.

Terakhir, kepemimpinan Megawati selama 2001-2004 telah menanamkan landasan bagi pemerintahan yang akan datang. Utamanya menanamkan kekuatan NKRI.

Mega pun menyebut, gelar kehormatan yang diterimanya ini merupakan pengakuan politik untuk kaum perempuan.

"Hari ini, tanggal 8 Maret, bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional yang merupakan peringatan atas pengakuan hak politik bagi kaum perempuan di dunia. Perkenankan saya ucapkan Selamat Hari Perempuan Internasional kepada seluruh perempuan Indonesia," tegas Megawati.

Dia menuturkan, pada 1928 Bung Karno membuat tulisan berjudul Kongres Kaum Ibu. Tulisan itu menjelaskan bahwa persoalan emansipasi perempuan tidak hanya sebatas persoalan persamaan hak dan derajat antara kaum laki-laki dan perempuan, tapi juga persoalan emansipasi perempuan bagian dari emansipasi bangsa.

"Artinya, keterlibatan dan kesadaran dari kaum perempuan untuk bersama kaum laki-laki mewujudkan bangsa Indonesia yang Merdeka. Gagasan Bung Karno tersebut menjadi landasan bagi saya dalam berpolitik," ungkap Megawati.

Sebelumnya, Megawati telah menerima gelar Honoris Causa dari Universitas Waseda, Tokyo, Jepang (2001); Moscow State Institute of International Relation, Rusia (2003); Korea Maritime and Ocean University, Busan, Korsel (2015);  Universitas Padjadjaran (2016); Universitas Negeri Padang (2017); dan Mokpo National University, Mokpo, Korsel (2017).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun