Mohon tunggu...
Dr.Ari F Syam
Dr.Ari F Syam Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi, Praktisi Klinis,

-Staf Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM (@DokterAri) -Ketua Umum PB Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Euphoria dan Prestasi Timnas

18 Desember 2016   22:55 Diperbarui: 18 Desember 2016   23:03 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nobar Final leg kedua AFF 2016

 

Sampai dengan leg ke 1 Final piala AFF 2016,  kita semua seperti tersihir dengan penampilan Timnas Sepak Bola Indonesia. Walau PSSI terkena sanksi tidak boleh main selama setahun penampilan mereka pada kejuaraan tingkat Asia Tenggara pertama setelah masa skorsing tidak mengecewakan, mereka bisa mengalahkan Singapura serta bermain seri dengan Filipina di penyisihan dan menghempaskan Vietnam di  semifinal. Kalau mereka kalah pada final leg ke-2 dengan Thailand menurut saya lebih karena faktor tekanan psikologis saja bermain di kandang lawan, kareana toh pada leg pertama saat bermain di Cibinong mereka bisa mengalahkan sang juara AFF 2016 Thailand.

Jika kita lihat warna kulit dan rambut para pemain timnas kita,  bisa kita bilang bahwa inilah wajah Indonesia. Cara mereka melakukan selebrasi juga bermacam-macam ada yang dengan sujud syukur atau ada dengan berdoa secara Nasrani.  Mereka juga bermain luar biasa dengan tehnik tinggi dan semangat tinggi dalam penyisihan grup dan saat semifinal melawan Vietnam. Terus bertempur dan tidak mau kalah walau tertinggal terlebih dahulu  dan ini tercermin pada pertandingan2 yang mereka lakukan seperti pada leg 1 final AFF, Thailand lebih dahulu unggul 1 gol sebelum dibalas menjadi 2-1 untuk Indonesia.

Apa yang mereka peragakan setelah masa 1 tahun skorsing  cukup menjanjikan bahwa anak-anak bangsa ini walau berbeda kulit dan rambut tetapi  siap untuk hidup mati demi Indonesia. Keberhasilan timnas menjadi runner up mengalahkan Vietnam dan tuan rumah Filipinan menunjukkan bahwa mereka seperti tidak pernah terkena skorsing.

Apa yang dipertunjukkan oleh timnas ini harus dimanfaatkan oleh bangsa ini, kita harus  bangga terhadap anak bangsa yang telah berjuang berjibaku atas nama Indonesia. Mereka menjadi contoh bagaimana berjuang untuk Indonesia. Para pejabat dan politisi korup harus malu terhadap anak-anak bangsa timnas Indonesia berjuang tanpa pamrih. Kita semua harus mengapreasiasi apa yang telah dicapai oleh timnas  ini walau belum sampai tangga juara. Media massa dan media cetak pun mustinya jangan  ketinggalan memberitakan  keberhasilan timnas Sepak Bola Indonesia sampai runer up piala AFF 2016 bukan kegagalan sampai tangga juara.

Para pengusaha juga musti hati-hati dalam  memanfaatkan beberapa anggota timnas menjadi selebritis baru misal sebagai bintang iklan, mediapun tidak boleh terlalu mengeksplorasi para pemain kita sehingga menjadikan  mereka menjadi selebritis baru. Keberhasilan timnas bukan  kemenangan perorangan tetapi kemenangan tim. Eksplorasi perorangan  yang berlebihan akan membuat mereka menjadi tinggi hati dan tidak berprestasi. Kita tidak boleh tertimpa tangga untuk kedua kali. 

Biar mereka terus berprestasi tanpa perlu menjadi selebritis baru. Jangan jadikan mereka bintang iklan baru. Mereka memang mempunyai nilai jual tinggi untuk dimanfaatkan pengusaha untuk dijadikan iklan. Keberhasilan Indonesia menjadi runner up AFF 2016 mudah2an dapat membangkitkan kembali sepak bola Indonesia dan gairah persepakbolaan Indonesia yang bisa menjadi magnet untuk menggeliatnya kembali berbagai bisnis di dalam persepakbolaan Indonesia.

Jika timnas ini semakin hebat, hal ini akan menumbuhkan euforia pada anak-anak muda bangsa.   Suatu prestasi dapat diraih  jika dikerjakan  dengan kerja keras. Apa yang telah dicapai timnas saat ini pada piala AFF 2016,  juga bisa  menjadi perlajaran buat pemerintah untuk tidak mengulangi kesalahan lagi melakukan intervensi kepada PSSI di kemudian hari. 

Euphoria atas keberhasilan anak-anak bangsa melalui olahraga harus  dimanfaatkan secara maksimal. Euphoria sendiri dari sudut kesehatan mental merupakan suatu hal yang positif.Euphoria adalah merupakan bentuk rasa senang atas sesuatu dan orang yang mengalami euphoria secara kejiwaan berada dalam keadaan baik dan bahagia. Euphoria ini bisa membuat kita lupa sesaat akan berbagai permasalahan yang menekan. 

Rasa senang akan keberhasilan merupakan faktor kejiwaan yang positif. Rasa euphoria inilah yang sering diharapkan para pemakai Narkoba untuk melupakan permasalahan yang dialami pemakai narkoba tersebut. Euphoria timbul karena adanya pelepasan hormon endorphin (morfin endogen). Endorphin biasanya dilepaskan saat kita berolahraga, kegembiraan, mengkonsumsi makanan yang pedas, perasaan cinta dan orgasme. Endorphin akan bekerja seperti opiod yaitu sebagai penghilang rasa sakit dan menimbulkan rasa senang.

Terakhir sekali lagi untuk pimpinan PSSI yang baru, pengusaha, penguasa dan politikus jangan jadikan sepak bola untuk  kepentingan sesaat, keberhasilan yang pada akhirnya akan diraih bisa menjadi inspirasi bahwa rakyat harus  terus bekerja keras untuk meraih apa yang dicita-citakan.

Hidup Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun