Ketiga, Pada daerah endemis rabies, vaksinasi tahunan menjadi keharusan karena risiko penularan yang tinggi.
Keempat, selain faktor usia, kondisi kesehatan hewan juga menjadi pertimbangan penting. Hewan yang sedang sakit, kurus, atau stres berat sebaiknya ditunda terlebih dahulu vaksinasi rabiesnya agar hasil imunisasi lebih efektif.
Siapa yang Berhak Memberikan Vaksin Rabies?
Vaksinasi rabies bukanlah hal yang bisa dilakukan sembarang orang. Berdasarkan aturan kesehatan hewan, vaksin rabies hanya boleh diberikan oleh dokter hewan atau petugas kesehatan hewan berwenang di bawah penyeliaan dokter hewan.Â
Hal ini penting karena mengingat Penyimpanan dan penanganan vaksin harus sesuai standar, misalnya disimpan pada suhu tertentu agar tidak rusak. Pemberian dosis vaksin harus tepat, termasuk teknik penyuntikan dan setelah vaksinasi, hewan juga memerlukan observasi untuk memastikan tidak ada reaksi alergi atau efek samping lain.
Dengan kata lain, membawa hewan kesayangan ke dokter hewan atau layanan vaksinasi resmi merupakan langkah yang aman dan bertanggung jawab.
Apa yang Harus Dipersiapkan Sebelum Hewan Divaksin?
Banyak pemilik hewan sering bingung apa yang perlu dilakukan sebelum membawa hewan kesayangannya untuk vaksinasi rabies.Â
Menurut penulis, berikut beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan oleh pemilik hewan kesayangan sebelum hewannya di vaksin:
Pertama, Pastikan kondisi hewan sehat.
Hewan tidak sedang demam, diare, batuk, atau menunjukkan tanda-tanda sakit lainnya.
Kedua, Bersihkan tubuh hewan dari parasit eksternal.
Parasit seperti kutu atau caplak sebaiknya dibersihkan, karena infestasi parasit dapat melemahkan daya tahan tubuh. Dampaknya, vaksinasi dapat menjadi tidak maksimal.