Di sisi lain, fakta bahwa ular semakin sering masuk ke pemukiman adalah alarm bagi kita, ada masalah dengan tata ruang dan lingkungan kita. Alih fungsi hutan, pembangunan tak terkendali, dan pengelolaan sampah yang buruk membuat batas antara manusia dan satwa semakin tipis.
Oleh sebab itu, ular masuk permukiman memang menakutkan, tapi bukan berarti tidak bisa dicegah. Dengan praktik sederhana seperti menjaga kebersihan, mengendalikan tikus, merapikan kandang, menutup celah rumah, hingga menanam tumbuhan penolak ular, risiko bisa ditekan. Edukasi warga dan kolaborasi dengan pemerintah juga tak kalah penting.
Intinya, masalah ular ini bukan hanya soal satwa, tapi cermin dari bagaimana kita mengelola lingkungan. Kalau kita lebih peduli pada kebersihan dan keseimbangan alam, maka ular pun akan lebih memilih tinggal di habitat aslinya, bukan di dapur atau kandang ayam kita.
Karena pada akhirnya, rumah adalah tempat aman untuk manusia, dan hutan adalah rumah aman untuk ular. Menjaga keduanya tetap pada tempatnya adalah praktik baik yang seharusnya kita lakukan bersama. Semoga bermanfaat!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI