Rabies adalah penyakit zoonosis yang berarti dapat menular dari hewan ke manusia. Anjing adalah reservoir utama rabies di Indonesia dan transmisi penyakit ini ke manusia biasanya melalui gigitan anjing yang terinfeksi. Oleh karena itu, pengendalian rabies pada anjing sangat penting untuk mencegah kasus pada manusia.
Kedua, Keterlibatan Berbagai Sektor.Â
Mengatasi rabies memerlukan keterlibatan berbagai sektor, termasuk kesehatan manusia (Kementerian Kesehatan), kesehatan hewan (Kementerian Pertanian), dan lingkungan (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan). Setiap sektor memiliki peran penting dalam pengendalian rabies, mulai dari vaksinasi hewan hingga pendidikan masyarakat tentang bahaya rabies.
Ketiga, Strategi Pengendalian yang Holistik.Â
Pendekatan One Health memungkinkan strategi pengendalian rabies yang lebih holistik. Ini mencakup vaksinasi massal anjing, pendidikan masyarakat tentang pentingnya vaksinasi dan bagaimana mencegah gigitan anjing, serta surveilans yang efektif untuk mendeteksi kasus rabies pada hewan dan manusia.
Contoh Kolaborasi One Health dalam Mengatasi Rabies di Indonesia
Meski masih banyak tantangannya. Beberapa contoh kolaborasi One Health dalam mengatasi rabies di Indonesia antara lain:
Pertama, Vaksinasi Anjing.Â
Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan program vaksinasi rabies pada anjing secara berkala. Sementara itu, Kementerian Kesehatan memberikan dukungan dalam hal surveilans dan penanganan kasus rabies pada manusia.
Kedua, Pendidikan Masyarakat.Â
Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertanian bersama-sama melakukan kampanye edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya vaksinasi anjing dan bagaimana cara mencegah gigitan anjing. Mereka juga memberikan informasi tentang tindakan yang harus diambil jika seseorang digigit anjing, seperti segera mencuci luka gigitan dan mencari pertolongan medis.