Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Pejabat Otoritas Veteriner

Dokter Hewan | Pegiat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Antisipasi Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku di Provinsi Kepulauan Riau

12 Februari 2025   05:42 Diperbarui: 12 Februari 2025   09:38 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jenis vaksin yang digunakan dalam pelaksanaan vaksinasi PMK di Kepri (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak kembali merebak. Dalam satu bulan terakhir, kasus PMK di Indonesia dilaporkan telah mencapai 31.372 kasus pada ternak sapi, dengan 876 ekor diantaranya ternak mengalami kematian.

Sementara itu, kasus PMK juga meluas, yang awalnya hanya menjangkiti di 6 provinsi di Indonesia, kini per 6 Februari 2025, telah merebak di 18 Provinsi, 135 Kabupaten/Kota, 1.031 Kecamatan dan 3.183 Desa/Kelurahan.

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit yang dapat menjadi ancaman besar bagi sektor peternakan. Penyakit ini disebabkan oleh virus Aphthovirus dan menyerang hewan berkuku genap seperti sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi.

Dampaknya tidak hanya berpengaruh pada kesehatan hewan, tetapi juga menyebabkan kerugian ekonomi yang besar akibat penurunan produktivitas, kematian hewan, hingga pembatasan ekspor ternak.

Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sebagai wilayah kepulauan dengan posisi strategis memiliki tantangan besar dalam mencegah masuk dan menyebarnya PMK.

Dalam konteks geografis, Kepri menjadi salah satu pintu gerbang utama lalu lintas barang dan jasa, termasuk perdagangan ternak antar daerah dan negara. Hal ini membuat risiko penyebaran PMK menjadi lebih tinggi. Maka, langkah antisipasi yang terencana dan berbasis data sangat penting untuk menjaga kesehatan ternak dan stabilitas ekonomi masyarakat di wilayah ini.

Kondisi Geografis dan Populasi Ternak di Kepulauan Riau

Kepulauan Riau terdiri dari ribuan pulau dengan beberapa pulau utama yang menjadi pusat aktivitas ekonomi, seperti Batam, Bintan, Tanjungpinang, dan Karimun. Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepulauan Riau, pada tahun 2023, populasi ternak Sapi di Kepri mencapai 15.159 ekor

Meski saat ini kasus PMK di Kepri belum ada laporan, namun pada Juli 2022, Provinsi Kepulauan Riau telah mencatat kasus PMK pertama di Kota Batam, di mana 15 ekor sapi terdeteksi positif PMK. Sapi-sapi tersebut diketahui didatangkan dari Lampung Tengah, yang saat itu menjadi daerah endemis PMK. Sehingga kasus ini menjadi peringatan akan perlunya pengawasan ketat terhadap lalu lintas ternak antar daerah.

Dampak Penyakit Mulut dan Kuku

PMK memiliki tingkat penularan yang sangat tinggi dengan masa inkubasi yang singkat, yaitu 2-14 hari. Virus ini dapat menyebar melalui kontak langsung antara hewan yang terinfeksi dengan hewan sehat, kontaminasi pakan atau air, serta melalui alat, kendaraan, dan manusia yang membawa virus.

Gejala utama PMK meliputi Demam tinggi, Luka atau lepuh pada mulut, lidah, dan kaki hewan, Penurunan nafsu makan, Produksi susu yang drastis menurun pada hewan perah dan Kematian pada hewan muda akibat miokarditis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun