Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Dokter - Pejabat Otoritas Veteriner

Seorang Dokter Hewan | Diidentifikasi oleh Google sebagai Pengarang | Pejabat Eselon III di Pemda

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Peran Strategis Sektor Perunggasan Bintan

25 Juli 2023   15:45 Diperbarui: 25 Juli 2023   15:48 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu peternakan ayam broiler di Bintan (Sumber: Dok. Pri)

Sebagai daerah penyangga Ibukota Provinsi Kepulauan Riau, Kabupaten Bintan memiliki peranan yang sangat strategis dan penting, khususnya dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. Hal ini mengingat, persoalan penyediaan pangan merupakan tugas kita bersama dan bersyukur, khusus untuk sektor peternakan ayam atau perunggasan, terutama daging ayam dan telur ayam, Kabupaten Bintan telah mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.

Bahkan, hingga saat ini, Daging ayam dan Telur ayam asal Bintan telah berhasil dipasarkan keluar Kabupaten Bintan, seperti ke Kota Tanjungpinang, ke Kota Batam, dan ke Kabupaten lainnya di Provinsi kepulauan Riau.

Mengacu data dari Statistik, Populasi Ayam Pedaging di Kabupaten Bintan mencapai 741.000 ekor per siklus panen, atau sekitar 9.262,5 ton daging ayam per tahun dan jumlah ini akan terus meningkat seiring dengan investasi yang telah dilakukan oleh beberapa investor perunggasan di Kabupaten Bintan, salah satunya oleh PT. Japfa Comfeed Indonesia.

Artinya, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk kabupaten Bintan, jumlah ayam potong di Bintan jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduknya. Sehingga, harapannya tidak ada lagi masyarakat yang kesulitan mendapatkan daging ayam. Bahkan, diharapkan harga daging ayam juga semakin terjangkau dan ketersediaannya pun mudah didapatkan.

Selanjutnya, Peningkatan jumlah populasi dan produksi ayam potong di Bintan, salahsatunya disebabkan karena Kemudahan investasi disektor peternakan dan juga ini didukung dengan adanya Kabupaten Bintan telah memiliki Perda (Peraturan Daerah) Nomor 9 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Peternakan dan Kesehatan Hewan. Saat itu, Perda ini menjadi perda yang pertama bagi 7 Kabupaten/kota yang ada di provinsi Kepulauan Riau.

Selain itu, dengan upaya kesehatan hewan yang sangat ketat, berdasarkan hasil surveilans dan monitoring yang dilakukan tim kesehatan hewan Bintan bekerjasama dengan tim Balai Veteriner Bukittinggi dan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepri, Kabupaten Bintan masih aman dari kasus penyakit zoonosis atau penyakit yang menular dari hewan ke manusia. Dari 11 jenis penyakit hewan menular strategis yang tertuang dalam Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 311 Tahun 2023 tentang Status situasi penyakit hewan, di Bintan hanya terdapat 2 jenis penyakit. Yakni Penyakit Flu Burung, dan Penyakit Surra.

Adapun untuk penyakit Jembrana, di Bintan tidak pernah ditemukan kasusnya. bahkan, Khusus untuk penyakit flu burung, sejak tahun 2009 Bintan tidak pernah lagi terdapat kasus klinis. Sehingga dalam waktu dekat, bersama dengan program pemerintah pusat melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Bintan dapat diusulkan untuk pembebasan penyakit Flu Burung. Semoga upaya ini dapat berjalan dengan baik.

Disamping itu, guna semakin meningkatkan produksi dan produktivitas sektor perunggasan, sekaligus upaya penyediaan bibit ternak ayam potong, khususnya untuk peternak ayam di Bintan dan peternak ayam potong di Provinsi Kepri pada umumnya, di Bintan juga telah berdiri Perusahaan penetasan telur ayam potong (Hatchery) yakni PT. Indojaya Agrinusa, yang merupakan bagian dari Japfa Group yang berlokasi di Kelurahan Tembeling Kecamatan Teluk Bintan.

Perusahaan ini mampu menghasilkan bibit ayam dengan kualitas terbaik. Dalam satu bulan, produksinya mencapai 4.712 boks atau 471.200 ekor per bulan yang disalurkan ke Bintan dan luar kabupaten Bintan, seperti Tanjungpinang, Batam, Karimun, Natuna, Lingga, Anambas dan kota Batam.

Infonya, jika kedepan PT Japfa melalui PT. Indojaya Agrinusa akan melakukan penambahan kapasitas produksi penetasan telur dari 6 mesin Setter menjadi 9 atau 12 Mesin, maka tentu ini akan semakin meningkatkan jumlah populasi ayam yang ada dan sangat bermanfaat untuk penyediaan bibit ayam untuk dibudidayakan sebagai ayam potong.

Pentingnya Menjaga Keseimbangan Usaha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun