Mohon tunggu...
Dr. Aimee Nugroho
Dr. Aimee Nugroho Mohon Tunggu... profesional -

Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Saat ini bekerja sebagai residen Ilmu Kedokteran Jiwa (Psikiatri) di RSUD dr. Soetomo, Surabaya. Pendiri dan Pengasuh page Facebook : Mentis - Healthy Mind , yang berisi artikel kesehatan jiwa

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bu Risma, Mengapa Engkau Menangis?

19 Februari 2014   03:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:41 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bu Risma, mengapa engkau menangis?
Ku tahu beban di pundakmu. Mungkin engkau merasa helpless dan hopeless dengan situasi yang ada. Mungkin engkau telah sering menangis sendiri, mungkin pula engkau telah sering mengeluh.
Hingga akhirnya engkau tak kuasa menumpahkan emosimu di hadapan Najwa, yang mungkin bukan orang terdekatmu.

Engkau mungkin merasa kecewa dengan lingkungan kerjamu, yang sikut kanan dan sikut kiri. Engkau mungkin merasa marah karena tak adanya dukungan di dalam kantor sendiri. Mereka yang mungkin bermuka dua, manis di depan, menusuk di belakang. Kadang yang engkau sangka kawan, ternyata adalah lawan. Tetaplah tegar, Bu Risma ! Rakyat yang mendukungmu.

Saya tahu ibu pasti saat ini mengalami konflik. Kalau secara ilmu jiwa, mungkin dinamakan konflik pendekatan penolakan ya, bu.  Di satu sisi, jabatan walikota adalah amanah yang ingin ibu emban. Namun di satu sisi, ibu jengah dengan situasi dan kondisi yang ada. Hilangnya rasa damai dalam kehidupan ibu. Adanya suara-suara sumbang yang ingin menghancurkan ibu.
Bu Risma, engkau adalah seorang pekerja keras. Orang dapat melihat engkau lewat karyamu. Mungkinkah Ibu seorang yang perfeksionis? Saya melihatnya dari hal, ketika ibu melihat ketidakberesan sedikit, ibu jadi merasa gerah, dan ingin segera turun tangan membereskannya. Itu adalah hal yang positif. Namun, tidakkah lama-lama hal itu dapat membuat ibu capai menanggung beban seluruh kota sendirian? Bagaimana bila Ibu menentukan porsi bagian ibu yang jelas ? Kaderisasi di dalam diri anak buah ibu, yang mampu menjelma menjadi 'Risma-risma lain', yang dapat menangani masalah di sektornya masing-masing. Alangkah baiknya kalau anak buah ibu bisa seperti itu, sehingga beban Ibu tidak terlalu berat.

Bu Risma, ada saatnya ibu perlu rileks sejenak. Pisahkan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi ibu. Berlaku profesional saat di kantor, namun personal saat di rumah. Kira-kira, bisakah ibu saat di rumah menanggalkan masalah pekerjaan? Have your me-time ! Menjadi wanita biasa yang mungkin ingin merawat diri, bersantai, pijat refleksi, atau apapun yang membuat ibu bersantai. Ibaratnya bila kita mengangkat gula sekilo selama 24 jam, tentulah tangan kita akan capai. Namun bila beban gula sekilo itu kita angkat, kemudian kita istirahat sejenak, tentulah kita mampu mengangkat beban itu kembali. Demikan halnya dengan ibu, beristirahatlah sejenak untuk diri anda sendiri, sehingga kemudian ibu dapat kembali bekerja untuk orang lain, untuk masyarakat Surabaya.

Saya sering teringat kata-kata dari Bunda Teresa,

People are often unreasonable, irrational, and self-centered. Forgive them anyway.
If you are kind, people may accuse you of selfish, ulterior motives. Be kind anyway.
If you are successful, you will win some unfaithful friends and some enemies. Succeed anyway.
If you are honest and sincere, people may deceive you. Be honest and sincere anyway.
What you spend years creating, others could destroy overnight. Create anyway.
If you find serenity and happiness, some may be jealous. Be happy anyway.
The good you do today, will often be forgotten. Do good anyway.
Give the best you have, and it will never be enough. Give your best anyway.
In the final analysis, it is between you and God. It was never between you and them anyway.


Ibu, saya doakan agar Ibu diberi kekuatan, ketabahan, dan kesabaran untuk mengemban tugas mulia ini.

Teriring hormat, cinta dan harapan buat Ibu Risma

Dari,

Seorang Arek Suroboyo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun