Mohon tunggu...
Dokter Kusmanto
Dokter Kusmanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - .

.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Menjawab Pertanyaan Bapak Andika: Boss Rokok Tidak Merokok - Kenapa Orang Banyak Merokok?

15 Oktober 2011   17:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:55 2789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

[caption id="attachment_137121" align="alignleft" width="300" caption="Sumber gambar : Aksara Makna"][/caption] Memang didunia ini kadang kala sangat ironis. Sudah dikasih penjelasan bahwa merokok sangat bahaya, tetapi malah makin banyak saja yang ikutan merokok. Pendatang barunya bisanya dari negara berkembang. Tetapi saya tidak mampu menjawab pertanyaan bapak Andika, yang berjudul : “Kenapa bos rokok tidak merokok”. Ketidak mampuan saya karena tidak mempunyai data statistiknya. Lagipula sepaham saya tidak ada penelitian yang akurat tentang pengamatan tersebut. Atas dasar itu saya akan menjawab “Kenapa ada manusia yang  tidak merokok dan kenapa banyak orang yang merokok” . Saya usahakan menjawab dengan bahasa awam sehingga mudah dimengerti. [caption id="attachment_137123" align="alignleft" width="300" caption="Sumber gambar : ekspresinews.com"][/caption] Menjawab “Kenapa banyak orang yang merokok?” Saya yakin bapak Andika akan menjadi takut setelah paham penjelasan saya ini.

Sebelum kita mulai sebaiknya kita bermain catur dulu yah. Berapa menit pak Andika bisa kalahkan saya ? Bapak Andika tidak perlu kalahkan Master Dunia, cukup kalahkan saya saja ? 30 Menit ? atau 10 menit ? atau malah 5 menit ? Tentu saja bila bapak Andika checkmate saya, maka semua kerajaan catur saya akan dikendalikan oleh Bapak Andika. Dalam percaturan perang ada batas area sensitip yang tidak boleh di tembus oleh musuh. Untuk menjaganya ada pion pada barisan depan. Bila barisan pion ditembus maka sangat mudah pimpinan di checkmate. Sedangkan untuk musuh bisa cepat maju tergantung dari cepatnya dia lari menuju lawan.

.

Dalam tubuh manusia semua sangat singkat sekali dan tidak pernah bapak Andika sebelumnya paham! Hanya butuh 7 (tujuh) detik dan checkmate. Semua pemerintahan otak manusia diserang dan tergantung dosisnya bisa menjadi lumpuh total. Langsung perintahnya diambil alih oleh nikotin. Kenapa demikian cepat ? bisa diuraikan secara matematika. Dalam 60 detik denyut nadi manusia anggap saja 72 kali, maka satu detik mampu memompa 1,2 kali denyut. Bila 1 kali denyut mampu memompa sekitar 70 ml darah, maka dalam 7 detik = 7 x 1,2 x 70 = 588 ml darah yang dipompa keseluruh tubuh termasuk keotak. Apalagi otak sangat dekat sekali dengan jantung.

Nikotin adalah jenis alkaloid (minyak) dan mampu menembus barier lawan sangat mudah. Artinya nikotin langsung masuk menembus lapisan pembungkus otak dan menyerang langsung susunan saraf pusat.  Checkmate dalam 7 detik saja.

Nikotin masuk melalui asap rokok langsung diserap oleh paru paru. Bercampur dengan darah kemudian dipompa ke otak. Yah... hanya butuh 7 detik nikotin sudah mengambil alih pimpinan sel saraf otak.

Nikotin di-identifikasi seperti zat yang secara normalnya ada dalam aktivitas otak. Tetapi nikotin sungguh bahaya sekali. Inilah yang disebut “setan”. Zat yang bukan asli tetapi dia mampu berfungsi memerintah sel saraf.

Saraf yang dipengaruhinya adalah saraf yang sangat vital, yaitu untuk eksistensi kehidupan manusia, yaitu Makan, minum dan seks. Langsung karakter dasar manusia berubah, karena segala macam zat aktip otak sudah tidak stabil lagi.

Belum lagi efek sekitar 4000 jenis zat lainnya yang timbul saat pembakaran rokok. Saya selalu katakan “lebih banyak setannya daripada malaikatnya”.Artinya ada lebih dari 4000 setan dari pada satu iman nya.

Karena itu perusahaan rokok selalu membagi bagi rokok gratis kepada calon perokok. Karena hanya butuh 7 detik untuk calon perokok merasakan nikmatnya rokok. Belum lagi efek iklan yang membuat seolah olah calon perokok merasa menjadi (super) percaya diri seperti yang digambarkan oleh iklan.

[caption id="attachment_137122" align="alignleft" width="300" caption="Sumber gambar : blogspot.com"][/caption] . Menjawab “Kenapa manusia tidak merokok” Contoh realitas dalam keluaga kami: Saat anak kami Markus dan Felix mulai dewasa, maka timbul pertanyaan “Pa, apa itu rokok ?” Maka saya ajak Markus dan Felix makan di pinggir jalan. Lalu kami minta supir kami membeli dua jenis rokok. Rokok yang ada filternya dan rokok yang tanpa filter. Saya katakan bahwa kita ingin membedah isi rokok. Dijelaskan secara ilmiah isi dari sekitar ribuan zat yang sangat bahaya. Setelah jelas, maka sekarang kita nikmati bersama tetapi selanjutnya tidak boleh mendengar rayu atau dorongan dari siapapun. Apapun bentuk kalimatnya. Ternyata Markus dan Felix menolak untuk mencobanya dengan alasan dari mereka bahwa memang rokok itu racun.

.

Contoh kedua adalah pasien kami: Seorang supir taksi berusia sekitar 55 tahun yang kami kenal sejak menjadi pasien orang tua saya. Dengan keluhan batuk kronis dan tidak pernah mau stop merokok.Saat kunjungan berobat, saya minta foto paru paru. Dengan pesan, bahwa saat kembali membawa foto nya harus di ikut sertakan sang istri tercinta. Didepan istrinya saya jelaskan bahwa sesuai hasil ronsen yang tertulis bahwa selain ada penyakit TBC juga ada benjolan yang sudah cukup besar. Karena semua saran sudah orang tua saya sarankan dan juga saya ikut menyarankan, maka saya katakan silahkan saja bapak lanjutkan merokok. Karena pada dasarnya sudah sangat sulit, butuh biaya, waktu dan kesabaran yang luar biasa besarnya.

Tetapi nyatanya sang pasien langsung saat itu pula stop untuk selamanya tidak lagi merokok. Bapak itu menangis dan berjanji pada istri tercintanya  untuk stop selamanya.

Demikianlah terbukti bahwa penjelasan yang sangat mendasar dan mampu dipahami bisa berhasil untuk stop merokok.

Mudah mudahan pertanyaan bapak Andika bisa terjawab.

Pertanyaan saya : “Apakah bapak Andika juga seorang perokok ?”


Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun