Meski saat itu terik matahari saat panas, seakan terus memandang ke arahku. Setelah mengajak beberapa teman untuk ikut serta dalam kegiatan SEGO SEGAWE ( Sepeda Kanggo Sekolah lan Nyambut Gawe ). Akhirnya datang juga hari yang ditunggu-tunggu, yaitu Hari Senin. Setelah bersepeda dari rumah sampai sekolah ( SMAN 2 Yogyakarta ) yang berjarak kurang lebih 7 km, saya pun menunggu teman-teman untuk bersama-sama berangkat menuju SMAN 1 Yogyakarta. Setelah semuanya berkumpul, kami melanjutkan perjalanan ke SMAN 1 Yogyakarta yang dimana disana merupakan pos mulai untuk seklah kami dan sekolah lain yang berada di sekitar SMAN 1 Yogyakarta. Sebenarnya masih ada pos mulai lain yang berada di daerah yang berbeda. Setelah menunggu cukup lama di SMAN 1 Yogyakarta, akhirnya masing-masing konvoi dari sekolah yang berbeda mulai diberangkatkan satu-persatu. Setelah tiba giliran SMAN 2 Yogyakarta, saya langsung mengayuh sepeda dengan pelan sambil membawa kamera menuju Monumen Serangan Oemoem 1 Maret. Saya selalu mengabadikan setipa momen yang berharga selama perjalanan. Setela mengayuh sepeda kira-kira 15 menit lamanya, akhirnya konvoi kami tiba di Monumen Monumen Serangan Oemoem 1 Maret. Setelah berlama-lama mencari tempat parkir yang enak, akhirnya kami dapat masuk ke monumen tersebut untuk mengikuti upacara. Saya melihat ada wakil dari murid SD sampai SMA yang menerima bingkisan dari Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan HB X. Meski terlambat, kami tetap mengikuti upacara dengan khidmat. Setelah mengikuti upacara, kami dapat kembali ke sekolah untuk mengikuti pelajaran kembali atau pulang ke rumah masing-masing apabila mendapatkan ijin dari sekolah. Dari event ini saya tahu bahwa sepeda tidak hanya sebagai sarana transportasi, tapi bisa juga sebagai bukti nyata kepedulian kita terhadap lingkungan yang mulai menurun kepermaiannya.
http://dokiu.blogspot.com/2010/05/sego-segawe-panas-namun-menyehatkan.htm
