Seiring berjalannya waktu, usiapun bertambah dengan demikian tidak bisa dielak lagi yaitu sebuah pertanyaan "Kapan Nikah" mungkin respon setiap orang akan berbeda beda untuk menanggapi pertanyaan ini. Bisa jadi ditanggapi dengan bercanda, dengan serius, atau dengan jawaban yang terkesan nyeleneh.Â
Diantara pria dan wanita, ketika mendengar pertanyaan ini "kapan nikah?" pasti wanita yang akan lebih tidak nyaman dibanding pria. Dan bisa jadi setiap kumpul keluarga pertanyaan ini akan menjadi alat "bully" dikatain perawan tualah, perjaka tualah, terlalu milih, inilah, itulah dan banyak lagi sehingga kamu merasa tidak nyaman.
Benar orang tua selalu mengharapkan yang terbaik bahkan dari saudara dekat yang sudah menikah mereka juga menginginkan hal yang terbaik bagi anda, tetapi bukankah kesiapan anda, anda yang lebih tahu?
Guys... Â kamu harus santai menghadapi hal itu, karena menunda menikah bukanlah dosa dan tidak ada salahnya kalau kita menunda untuk menikah, dan yang pasti ketika kita menunda pasti ada dasarnya dan pertimbangan yang kita lakukan.
Saya juga pernah "Menunda Menikah" dan ketika saya menunda untuk menikah ada beberapa aspek yang saya perhatikan dan saya kembangkan seperti berikut ini:
Yang pertama
Kedewasaan Pasangan.Â
Kita semua pasti setuju bahwa usia tua tidak menjamin seseorang akan dewasa bisa jadi sudah tua tetapi masih childish. Kedewasaan pasangan anda perlu anda pertimbangkan, karena ketika menikah, bahtera rumah tangga anda akan menghadapi gelombangan kehidupan, untuk itulah anda harus menikah dengan yang dewasa.
Karakter Pasangan.Â
Apakah pasangan anda adalah seorang yang setia, atau bukan, ini sangat perlu, karena menikah bukanlah jaminan tidak akan selingkuh, atau tidak akan jatuh cinta lagi kepada yang lain. Bukankah ada pepatah mengatakan "rumput tetangga lebih hijau" artinya siapapun tidak menutup kemungkinan untuk tergoda, itulah sebabnya mengapa begitu pentingnya karakter yang baik.