Mohon tunggu...
Dquestion
Dquestion Mohon Tunggu... -

just usual man with usual ability Mahasiswa Ilmu Komunikasi, FISIP, UNDIP

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kisah si Tangan Robot di Antara Media dan Netizen

27 Januari 2016   09:48 Diperbarui: 27 Januari 2016   16:14 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Dilematis Inovatis, istilah yang pas dengan hal ini walau sedikit lebay dan ngawur kata - katanya, karena terkait isu si tangan robot ini walau sebenarnya adalah exoskeleton ini membuat dilema masyarakat disisilain dipuji disisi lain diragukan. Ada sebagaian publik yang tidak tau mana harus menilai narasumber, nilai berita, atau media yang memberitakan itu sendiri. Ada yang menilai narasumber saja, media saja atau beritanya saja. Kalau mau objektif sebnarnya semua sisi banyak bingungnya, bahkan termasuk citizen sekalipun yang bisa memastikan walau itu gak salah sih, tiap orang punya pendapat beda, walau pendapat ini tentunya akan mempunyai dampak tersndiri akan sebuah isu.

Berbagai media setelah mendapat isu dari fenomena yang ada terutama dari sosial media atau bisa dikatakan informasi dari sosial media berhasil menarik perhatian jurnalis atau pun dunia nyata dari laporan atau informasi dari surat kabar lokal atau sekedar desas desus mulut ke mulut atau bahan perbincangan masyarakat yang berhasil sampe ke mereka langsung memberitakanya dan emang ada narasumber, teknologi dan sebagainya tidak ada misinformasi atau informasi salah disini. Tentunya beberapa yang membuat heboh adalah media (pihak yang memberitakan secara masif dengan kemasan bombastis) dan perbincang publik itu sendiri yang ada di media pula dimana terdapat pro kontra didalamnya hingga mungkin menarik para ahli lainnya untuk memberikan penilaian.

Tidak masalah untuk berita yang baru pertama kali keluar dan kurang setuju jika ada yg berpendapat ketidakakuratan sumber informasi karena emang tempat, narasumber pihak penemu dan teknologinya yang diciptakan emang ada pada faktanya, namun yang jadi masalah apabila dalam perkembangannya pembahasan media hanya seputar selebrasi kehebatan saja tanpa mengulas lebih jauh sampe ada yang bilang bahwa teknologi itu janggal melalui dunia sosmed atau media lain. Bahkan untuk memberi penilaian dari para pakar pun menunggu waktu lama sejak pertama dipublikasikan yang tentunya membuat sebagian orang ada yang kurang yakin terhadap objek berita itu yaitu teknologinya.

Beberapa foto dan video diberikan namun belum ada yang menyertakan pakar dalam penilaiannya. Kurangnya unsur ini tentunya mengurangi kredibilitas berita dan bahkan sebagian jadi tidak cover both side. Efek dari hal ini tentunya membuat banyak orang berspekulasi kearah hal tertentu misalnya kontra dengan penemuan diatas. Akibatnya banyak orang yang ribut bahwa media tidak perlu menyebarkan berita hoax bahkan ketika teknologi itu belum diuji sama sekali, yang seharusnya menunggu uji lapangan oleh tim yang ahli dan baru bisa nyimpulkan seperti diatas, karena pendapat dari pakar sendiri juga berbeda - beda ada yang mengatakan itu bisa dan sebagian tidak bisa.

Bagaimana mau nyimpulkan bahkan dari pendapat saja sudah berbeda - beda dan mungkin saja uji lapangan nanti jika diteliti oleh beberapa tim ahli bisa mengalami hal serupa setidaknya itu bisa jadi pertimbangan di masyarakat.

Lalu bagaimana dengan media itu sendiri, dalam komunikasi massa ada yang disebut dengan media agenda setting yaitu sebuah teori komunikasi artinya adalah teori yang menyatakan bahwa media massa berlaku merupakan pusat penentuan kebenaran dengan kemampuan media massa untuk mentransfer dua elemen yaitu kesadaran dan informasi ke dalam agenda publik dengan mengarahkan kesadaran publik serta perhatiannya kepada isu - isu yang dianggap penting oleh media massa.

Teori ini emang sudah banyak dilakukan penelitian terkait isu - isu diluar negri dulu. Salah satu aspek penting dalam penentuan agenda adalah melalui peran komunikasi massa , dimana berbagai media massa memiliki penentuan agenda yang potensial berbeda termasuk intervensi pemilik modal, kepentingan politik yang bisa saja terkait pemilik modal tadi dan juga kepentingan ekonomi atau menjual atau tidaknya produk berita itu atau bisa dikatakan berita yang punya nilai jual mahal yang membuatnya masyarakat menyukai atau tertarik.

Agenda Setting disini juga bergerak melalui target segmen ,konten beritanya dan juga media itu sendiri, misalnya berita tentang Nikita Mirzani, mungkin berita sensasional terkait dugaan pekerja seksual akan menarik bagi orang - orang namun tentunya tidak semua orang akan membahas dan tertarik dengan orang ini, karena segmennya mungkin pas ke pria dewasa atau orang - orang remaja atau dewasa yang suka dengan berita infotainment dan banyak media bukan hanya media yang berfokus pada infotainment namun juga media informatif pada umumnya yang memberitakan hal ini, selain itu juga berita kebakaran hutan, berita yang tragis dan menyentuh seperti ini sangat disukai dan membuat banyak orang tertarik, bahkan dari bocah penggemar FP meme sampe orang dewasa ikut dalam pembahasan atau perbincangan isu ini,

berbagai media banyak yang memberitakan hal ini mau yang informatif, edukatif atau entertainment sekalipun, selain itu juga ada berita tentang orang - orang yang punya nama aneh, berita ini disukai banyak orang, namun tidak semua media hanya media infotainment saja yang sering memberitakan hal ini karena mungkin bagi mereka punya daya tarik tersendiri pada masyarakat dan punya nilai jual, selain itu juga media informatif pada umumnya seperti tr*bun dan sejenisnya namun tidak banyak. Lalu bagaimana dengan isu sejenis si tangan robot, berita inovatif seperti ini sebenarnya udah banyak dan apakah menarik perhatian ya, namun apakah perkembangannya diikuti oleh media massa bahkan selalu menjadi berita utama tidak semuanya, bahkan sebagian berita - berita seperti ini sudah biasa menghiasi media cetak atau elektronik dan tidak semuanya dikemas heboh bahkan cenderung biasa - biasa aja.

Dan gak semua penemuan pun bisa masuk berita, namun bagi saya mau masuk atau tidak yang namanya penemuan tetaplah harus fokus dikembangkan karena intinya adalah penemuan tadi yang nantinya bisa bermanfaat bagi masyarakat. Kembali ke isu sejenis apa yang membuat isu tawan ini berbeda dengan sebelumnya.

Berita sebelumnya yang sejenis biasanya yang terkait dengan unsur penemuan juga biasa aja pemberitaannya soalnya yang buat mungkin dari kalangan pelajar yg biasa nya berhasil memenangkan kompetisi teknologi science fair pekan ilmiah dn sejenisnya atau nggak penemuan yg memang unik daripada yg lain walau gak juara dan mereka tetap ada bimbingan dari para guru, dosen dan sejenisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun