Mohon tunggu...
Dody Kasman
Dody Kasman Mohon Tunggu... Administrasi - Manusia Biasa

Wong Ndeso yang bukan siapa-siapa. Twitter : @Dody_Kasman

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Antara Saya, Ayrton Senna, dan Tamiya

1 Mei 2022   00:23 Diperbarui: 4 Mei 2022   02:07 2520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada rasa deg-degan saat menyaksikan aksi kejar-kejaran antara Senna dengan rival-rivalnya seperti Nigel Mansell dan Alain Prost.

Namun deg-degan itu berubah menjadi perasaan bahagia, lega dan bangga saat melihat Senna naik podium sambil mengangkat trophy juara.

Meskipun di awal saya menggemarinya karena ia sering juara, tapi sama sekali tak ada peraaaan menyesal mengidolakan Senna, meskipun jelang kepergiannya ia tak pernah lagi menjadi juara dunia.

Meskipun ketika saya sangat mengidolakan Senna dan menggemari balap mobil Formula 1, namun hanya sebatas menonton dan mengikuti informasi perkembangannya di TV.

Orangtua sama sekali tak khawatir saya akan ikut kebut-kebutan di jalan. Paling hanya sebatas balap mobil mainan Tamiya yang saat itu memang ada edisi Formula 1.

Pas juga ketika itu saya dan teman-teman seumuran sedang dilanda demam mobil balap mini 4WD Tamiya yang serial kartunnya tayang di TVRI setiap hari Minggu.

Anak-anak dan remaja era awal 90an pasti sangat familiar dengan serial “Dash! Yonkuro.” Serial kartun ini menceritakan tim balap mini 4WD yang menamakan diri mereka “Dash Warrior,” dengan lima orang anggota dan mobil balap mini 4 WDnya masing-masing.

Yonkuro dengan “Dash-1 Emperor,” Tankuro dengan “Dash-1 Burning Sun,” Shinkuro dengan “Dash-3 Shooting Star,” Punkuro dengan “Dash-4 The Cannon Ball” dan Rinko dengan “Dash-5 Dancing Doll.” Masing-masing tokoh tampil dengan karakter yang kuat dengan kelebihan dan keunikan mobil balap mini 4WD-nya.

Kontan saja, ketika itu belum banyak stasiun TV dan tak banyak alternatif tontonan sejenis untuk anak-anak, membuat “Dash! Yonkuro” sedemikian populer yang imbasnya tentu saja pada mobil balap mini 4WD yang memang sedang gencar dipromosikan saat itu.

Dan tentu saja Tamiya adalah juaranya. Bahkan produk kw-nya pun masih disebut Tamiya, tentu dengan kualitas yang tak sebagus produk original bikinan Jepang itu.

Dan saya, adik saya serta beberapa teman adalah korbannya. Kami yang ketika itu masih anak-anak dan remaja yang belum punya penghasilan, harus memohon ke orang tua agar dibelikan Tamiya yang diinginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun