Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kosmopolitanisme: Etika dan Peradaban

8 Maret 2025   07:55 Diperbarui: 9 Maret 2025   15:51 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kosmopolitanisme (Sumber: https://www.asymptotejournal.com/)

Ayat-ayat universal atau kosmopolitan yang dimaksud Karim antara lain:

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang-orang Sabiin, siapa saja (di antara mereka) yang beriman kepada Allah dan hari Akhir serta melakukan kebajikan (pasti) mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut yang menimpa mereka dan mereka pun tidak bersedih hati (QS Al-Baqarah: 62)."

"Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat yang tidak ada perselisihan antara kami dan kalian, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah". Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (QS Ali 'Imran: 64)."

Islam sendiri, sebagaimana direpresentasikan melalui Nabi Muhammad saw, merupakan rahmat bagi seluruh alam:

"Dan tiadalah kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam (Al-Anbiya': 107)."

Bahkan, kita juga menjumpai ayat Al-Qur'an yang kosmopolitan dalam makna kosmologis, seperti:

"Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayang mereka di waktu pagi dan petang hari (QS Ar-Ra'd: 15).

Kata-kata "dan bayang-bayang mereka" sangat mind provoking. Pertama, kata bayangan menunjukkan bahwa yang bersujud tersebut adalah dari kalangan makhluk berfisik dan bukan murni spiritual. Kedua, kata bayangan dapat mengandung implikasi counterpart kita di semesta yang lain sebagaimana interpretasi dunia paralel. Ayat terakhir di atas boleh jadi merupakan salah satu interpretasi atas sebuah implikasi kosmopolitanisme yang ekstrem.  

Ramadan, dengan daras Al-Qur'annya, selalu menawarkan satu atau beberapa kesegaran pikiran.  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun