Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Antikuitas Kota Suci Mekah: Sebuah Telisik Awam

24 Maret 2024   11:29 Diperbarui: 24 Maret 2024   12:32 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laman MET Museum menurunkan tulisan berjudul Arabian Peninsula, 8000–2000 B.C. yang darinya kita membaca:

"Pada milenium kedelapan SM, padang rumput yang sebelumnya seperti sabana di wilayah ini telah berubah menjadi lingkungan gurun yang gersang. Orang-orang paling awal memasuki Jazirah Arab bagian barat dari Levant. Pada tahun 5000 SM, pemukiman muncul di Qatar di timur, di mana peralatan batu api - mirip dengan yang digunakan di Levant - ditemukan di samping tembikar dari Mesopotamia selatan. Sekitar tahun 3100 SM, sereal dan kurma yang didomestikasi muncul di Abu Dhabi. Budaya Umm an-Nar mendominasi semenanjung Oman selama paruh kedua milenium ketiga sebelum Masehi. Di dekat bangunan bundar di situs Hili 8 terdapat sebuah area kerja pengrajin tembaga. Tembaga mungkin telah dilebur dalam skala industri selama periode ini. Pada akhir milenium ketiga SM, Teluk merupakan fokus kontak antara peradaban Mesopotamia dan Lembah Indus."

Ute Franke dkk dalam ROADS OF ARABIA: The Archaeological Treasures of Saudi Arabia memaparkan hal yang senafas:

"Orang-orang Arab secara historis terlihat dalam sumber-sumber dunia kuno selama milenium pertama SM. Dokumen paling awal yang berisi penunjukan 'Arab' ditemukan dalam prasasti Akkadia pada monolit Kurkh, sebuah prasasti yang berisi res gestae Raja Asyur Shalmaneser III (859–824 SM): katanya telah menyita 1.000 unta dari Gindibu Arab setelah Pertempuran Qarqar. Alkitab Ibrani juga menyebutkan orang Arab dan nama-nama suku Arab dalam beberapa kesempatan. Demikian pula dalam literatur Yunani, mereka disebutkan, misalnya dalam tragedi Prometheus karya Aeschylus (meninggal 456 SM). Dalam uraiannya tentang Di Arab, sejarawan Herodotus (meninggal 424 SM) mencatat bahwa mereka hidup sebagai pengembara gurun antara Kekaisaran Persia, Yaman, dan Mediterania.

Herodotus juga menulis bahwa orang Arab menyebut dewi Urania dengan nama Alilat – dan sumber Arab sekitar seribu tahun kemudian, bersama dengan Alquran sendiri – mengetahui dewa Arab dengan nama yang mirip: Allat (lih. Surah 53:19).

Orang-orang Arab juga dikenal di Kekaisaran Persia: di istana di Persepolis mereka ditampilkan bersama dengan masyarakat anak sungai lainnya. Di sini, delegasi Arab bisa hadir dikenali dari pakaian mereka dan dromedaris yang menyertainya. Arab juga diberi nama sebagai salah satu bahasa yang digunakan para rasul Yesus Kristus pada mukjizat Pentakosta (Kisah Para Rasul 2:1–18). Bangsa Romawi telah hadir di dalamnya Suriah dan Palestina sejak abad pertama dan hidup berdampingan dengan bangsa Arab selama beberapa abad. Kaisar Romawi Philippus Arabs (204–249 M) bahkan bisa jadi dikenal sebagai orang Arab dengan namanya – dia berasal dari keluarga pemimpin suku Arab di wilayah Suriah modern."


Arab, dan tidak menutup kemungkinan Mekah, sebenarnya bukanlah hal yang asing sama sekali bagi para ahli sejarah pada masa lampau. Bahwa kawasan Arab pernah hijau dan jauh dari kesan gersang seperti setidaknya 5000 tahun terakhir ini barangkali akan mengejutkan kita dan akan lebih terkejut lagi bila kita diberi tahu bahwa kawasan Arab pernah menghasilkan rasa kuda sendiri, yakni kuda Arab.

Jérémie Schiettecatte dan Abbès Zouache dalam The Horse in Arabia and the Arabian Horse: Origins, Myths and Realities mengatakan kepada kita:

"Penerbitan edisi yang dikhususkan untuk kuda di Arab dan dalam budaya Arab bermula dari penemuan patung-patung kuda di situs Neolitikum al-Maqar (Arab Saudi) pada tahun 2010. Penemuan ini secara prematur disajikan sebagai kesaksian paling awal tentang pembiakan kuda dan berkuda. Patung ini berasal dari tahun 7.300-6.700 SM -yaitu 3.500 tahun sebelum bukti pertama domestikasi kuda yang diketahui sejauh ini. Hal ini telah menimbulkan kontroversi tentang isu domestikasi kuda yang sedang berlangsung, dengan latar belakang perdebatan ideologis. Hal ini juga telah menjadi indikasi pentingnya tempat yang diberikan kepada ketangkasan berkuda dan pengembangbiakan kuda di Jazirah Arab."

Hal sangat menarik kita temukan dalam kamus Lane saat kita mencari arti dari 'ariba yang seakar dengan 'Arab.  Kita mendapatkan:

"Dikatakan tentang sebuah sungai, Ia berlimpah dengan air. (Ḳ.) Dan 'Ariba al-bi'ru - sumur itu mengandung banyak air; atau airnya menjadi berlimpah. (Ḳ.)"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun