Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Antikuitas Kota Suci Mekah: Sebuah Telisik Awam

24 Maret 2024   11:29 Diperbarui: 24 Maret 2024   12:32 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mekah 1845 commons.wikimedia.org

Hal senada dikemukakan Dr. Rafat Amari dalam bukunya Islam in Light of History:

"Tidak ada penyebutan Mekah dalam tulisan-tulisan penulis atau ahli geografi klasik mana pun. Fakta ini merupakan argumen penting yang menentang klaim Islam bahwa Mekah telah ada sejak zaman Ibrahim. Kami mempunyai catatan lengkap tentang para penulis Yunani dan Romawi, serta banyak ahli geografi yang mengunjungi Arab sejak abad ke-4 SM. sampai abad ke-3 M. Beberapa dari orang-orang ini menggambar peta Arab yang menceritakan kepada kita tentang setiap kota, desa, suku, dan kuil yang ada di sana, namun tidak ada yang menyebutkan Mekah. Jika Mekah memang ada pada zaman para ahli geografi dan penulis ini, pasti ada yang memberitahu kita tentang kota ini."

Skeptimisme terhadap keberadaan Mekah lebih jauhnya berdampak pada keberadaan Islam itu sendiri. Boleh jadi ini sebuah skema defamasi Islam melalui pendekatan historis. Menarik memang, bagaimana bisa sebuah peristiwa seepik serangan pasukan gajah  ke Mekah pada tahun 570 M dibawah pimpinan Abrahah al-Asyram luput dari catatan sejarah umum? Nampaknya ini masuk dalam skema peniadaan jejak Mekah dalam sejarah. 

Salah satu penolakan terhadap keberadaan Mekah adalah karena kondisi alam yang tidak memungkinkan untuk adanya kehidupan berperadaban di atasnya. Namun, sebuah pandangan dari salah seorang cendikiawan zaman kita membuka ruang diskusi tetap terbuka.

Menurut Karen Armstrong, dalam Islam: A Short History, tempat suci itu (Ka'bah) didedikasikan untuk Hubal, yang dipuja sebagai patung terbesar dari 360 berhala yang ada di Ka'bah, yang mungkin mewakili hari-hari dalam setahun. Tidak perlu rasanya memberi tahu pembaca  bahwa Ka'bah ada di Mekah. Bab Perjanjian Lama Mazmur 84:3–6, dan penyebutan ziarah di Lembah Bacca, yang dianggap umat Islam mengacu pada penyebutan Mekah sebagai Bakkah dalam Quran Surah 3:96.

Dalam Syarh al-Asaathiir, sebuah komentar mengenai kronologi midrashik Samaria dari Patriark, yang tanggalnya tidak diketahui tetapi mungkin disusun pada abad kesepuluh Masehi, dikatakan bahwa Mekah dibangun oleh putra-putra Nebayoth, putra sulung Ismail.

Sassanid pada tahun 575 M melindungi kota Mekah dari invasi Kerajaan Axum, yang dipimpin oleh pemimpin Kristennya Abrahah. Suku-suku di Arabia selatan meminta bantuan kepada raja Persia Khosrau I, sebagai tanggapannya ia datang ke selatan ke Arabia dengan prajurit dan armada kapal ke Mekah. Intervensi Persia mencegah agama Kristen menyebar ke arah timur ke Arab, dan Mekah serta nabi Islam Muhammad, yang pada saat itu berusia enam tahun di suku Quraisy "tidak jadi tumbuh di bawah Salib."  

Saya tidak percaya dengan sebutan perang agama. Politik dan kekuasaanlah sumbu utama semua peperangan, kecuali peperangan yang terpaksa dikobarkan untuk membela hak yang paling asasi bagi manusia yakni kemerdekaan dalam berkeyakinan--sebagaimana yang terjadi pada masa hayat Nabi Muhammad saw.

Arab dan Mekah Sekering Itukah?

Saat Nabi Ibrahim as dengan keyakinan penuh atas hikmah dari perintah Allah untuk meninggalkan dua orang tercintanya di lembah Mekah, kondisi alam padang pasir yang kemudian kembali hidup menjadi Kota Dunia memang benar-benar gersang dan tak berpenghuni. Sebuah kondisi yang barangkali tidak disadari oleh Nabi Ibrahim as bahwa inilah 'penyembelihan' Ismail yang sesungguhnya. 

Apakah Mekah, atau kawasan Arab pada umumnya, sejak dahulu berupa padang pasir dengan segala katandusannya? Ternyata tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun