Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Antikuitas Kota Suci Mekah: Sebuah Telisik Awam

24 Maret 2024   11:29 Diperbarui: 24 Maret 2024   12:32 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mekah 1845 commons.wikimedia.org

Kota Antik dengan Banyak Sebutan

Al-Qur'an menyebut Mekah dengan beragam sebutan. Pertama, Bakkah digunakan untuk nama Mekah dalam Al-Quran pada Surah Ali 'Imran ayat 96. Kedua, Makkah (yang darinya kata Mekah dalam bahasa Indonesia diserap) digunakan pada Surah Al-Fath ayat 24. 

Dalam bahasa Arab Selatan, menurut beberapa sumber, bahasa yang digunakan di bagian selatan Jazirah Arab pada Nabi Muhammad saw, huruf b dan m dapat saling menggantikan. Ketiga, Ummul Qura (Induknya Kota-Kota) sebagaimana disebutkan dalam Asy-Syura ayat 7. Dan, keempat, Al-Balad (negeri) seperti tercantum dalam Al-Balad ayat 1.

Ayat Al-Quran yang menggunakan bentuk Bakkah mengatakan: "Sesungguhnya rumah ibadah pertama yang dibangun untuk manusia adalah yang di Bakkah-sebuah tempat suci yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia." 

Menurut Lisaan al-'Arab karya Ibn Manzhur, situs Ka'bah dan sekitarnya dinamai Bakkah karena kepadatan dan kepadatan orang di daerah tersebut. Kata kerja bahasa Arab bakka, dengan huruf 'kaf' ganda, berarti 'berkerumun seperti di pasar'. Hal ini menunjukkan keramaian kota Mekah sejak awal sejarah.

Sebagian besar Muslim percaya bahwa Mekah dan Bakkah adalah sinonim, tetapi bagi para ulama kedua nama tersebut berbeda. Bakkah merujuk pada Ka'bah dan situs suci yang berada di sekitarnya, sedangkan Mekah adalah nama kota di mana keduanya--yakni Ka'bah dan Bakkah--berada. (Lihat Wikipedia pada lema Bakkah)

Satu lagi sebutan untuk Mekah, yaitu Paran, Pharan atau Faran. Menurut Wahb ibn Munabbih dalam Kitab al-Tijan ada Tal Faran (Bukit Faran) di pinggiran Mekah. Kitab al-Tijan merupakan kompilasi cerita rakyat Arab Pra-Islam. Ibn Munabbih lebih lanjut mengajukan teori bahwa Tal Faran sebagai 'gundukan dari Dua Pelarian', sebuah tempat di mana suku Jurhum menemukan Hajar dan Ismail dan menganggap mereka sebagai dua orang pelarian. 

Mekah: Kota yang Dianggap Tiada 

Daniel Janosik dalam If Mecca Did Not Exist in the Time of Muhammad, then Who Was Muhammad and Where Did He Live? menyatakan:

"Tidak ada artefak arkeologi dari Mekah sampai tanggal 8 abad ke-8 Masehi. Penyebutan langsung pertama Mekah dalam literatur eksternal terjadi pada tahun 741 Masehi. Dan, pertama kali Mekah tercantum dalam peta Timur Tengah adalah pada tahun 900 Masehi. Memang, jika Mekah tidak ada di awal abad ke-7 abad, lalu siapa Muhammad dan dari mana dia datang?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun