Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Tentang Kopi dalam Intipan Literasi

17 Maret 2024   11:47 Diperbarui: 17 Maret 2024   12:13 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halaman muka kitab 'Umdatush Shfawah. https://gallica.bnf.fr/ark:/12148/btv1b10030553w/f4.item

Buku ini tidak muncul dalam penyelidikan baru sampai 1416 AH / 1996 M oleh Abdullah bin Muhammad Ali al-Habashi (Cultural Foundation Publications, Abu Dhabi), sekitar dua abad setelah publikasi pertama de Sacy."

All About Coffee

William H. Ukers, M.A. pada tahun 1922 menulis All About Coffee. Pada bagian pengantar buku tersebut, kita membaca:

"Karya paling otoritatif mengenai hal ini adalah The Early His tory of Coffee Houses in England karya Robinson, yang diterbitkan di London pada tahun 1893; dan Le Cafe karya Jardin, yang diterbitkan di Paris pada tahun 1895. Penulis ingin menyampaikan terima kasihnya atas inspirasi dan bimbingannya. Karya-karya lain, dalam bahasa Arab, Prancis, Inggris, Jerman, dan Italia, yang membahas fase-fase tertentu dari subjek tersebut, telah dikontribusikan; dan jika hal ini telah dilakukan, penghargaan diberikan melalui referensi catatan kaki. Namun, dalam semua kasus yang memungkinkan untuk melakukan hal tersebut, pernyataan fakta sejarah telah diverifikasi oleh penelitian independen. Tidak sedikit hal yang membutuhkan penelusuran selama berbulan-bulan untuk mengonfirmasi atau menyangkalnya.

Belum ada penelitian serius di Amerika mengenai kopi sejak buku Hewitt Coffee: Its His tory, Cultivation and Uses, diterbitkan pada tahun 1872; dan buku Thurber Coffee from Plantation to Cup, yang diterbitkan pada tahun 1881. Keduanya kini sudah tidak lagi dicetak, begitu juga dengan buku Walsh Coffee: Its History, Classification and Description, yang diterbitkan pada tahun 1893."

Secara sederhana kita mendapatkan sarjana Barat menulis tentang kopi kurang lebih 200 tahun setelah Al-Jaziri.

Bacaan semakin menarik saya membaca: "Minuman kopi mengalami kebangkitan pada periode klasik pengobatan Arab, dimulai dari Rhazes (Abu Bakr Muhammad ibn Zakariya al-Razi) yang mengikuti doktrin Galen dan berkiblat kepada Hippokrates. Al-Razi (850 - 922) adalah orang pertama yang membahas pengobatan secara ensiklopedik, dan menurut beberapa sumber, penulis pertama yang menyebutkan kopi."

Tingkat literasi kaum Muslimin pernah begitu tinggi. 

Sebuah kejutan menyengat saat membaca: "Wiji Kawih disebutkan dalam prasasti Kawi (Jawa) tahun 856 M; dan diperkirakan bahwa 'air kacang' dalam daftar minuman Jawa karya David Tapperi (1667-82) mungkin adalah kopi," tulis Ukers.  

Pikiran langsung roaming. Kata wiji dalam bahasa Jawa berarti biji. Dan, ini bagian yang paling menegangkannya, kata kawih. Secara spontan otak menawarkan informasi sembarang bahwa kawih adalah bentuk korupsi dari qahwah (kopi). Tapi bagaimana bisa kopi sudah ada di Nusantara pada abad ke-9 Masehi? Sementara informasi yang umum kita terima kopi baru dibawa ke Nusantara oleh Belanda pada abad ke-17.

Tulisan Silvano Hajid, Misteri Wiji Kawih, menambah spektrum interpretasi saya berkenaan dengan wiji kawih yang sebutkan Ukers. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun