Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Abu Nuwas: Jenius Sekaligus Jenaka

19 Mei 2023   13:29 Diperbarui: 20 Mei 2023   12:52 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover buku Abu Nuwas karya Salim Syamsuddin https://maktbah.net

Keesokan paginya, sang raja memanggil sahaya tersebut dan menagih janjinya. Namun sungguh tidak dinyana, ia menjawab: "Wahai Amirul Mu'min janji itu diucapkan saat malam, wa kalaamul-laili yamhuhun-nahaar (perkataan malam terhapus siang)." 

Untuk kedua kalinya sang raja dibuat terpesona. Kali ini, oleh kecerdikan si sahaya perempuan. Maka sang raja mengumpulkan para penyair istana dan menantang mereka untuk membuatkan syair yang diakhiri dengan kata-kata wa kalaamul-laili yamhuhun-nahaar.

Satu per satu sya'irul bilad (penyair istana) melantunkan syairnya. Dan giliran pun tiba bagi Abu Nawas. Dengan percaya diri ia pun berpuisi: 

"Demi perempuan muda yang kucium di istana dalam keadaan mabuk
Dan menghiasinya dengan kemabukan yang terhormat

Dan angin mengguncang bagian belakangnya yang berisi
Dan kami selipkan sebuah delima mungil ke dalamnya

Sungguh jubah itu terjatuh dari bahunya
Dari kain yang robek dan gaun yang melorot

Lalu aku berkata, 'Janji ya, sayang,' dan dia berkata:
'Kata-kata di malam hari terhapus di siang hari
.'"   

Harun Al-Rasyid pun tergelak. "Dasar engkau ini, Abu Nawas, seakan-akan engkau ada bersama kami dalam insiden tersebut," ungkapnya.

Abu Nawas menjawab, "Sekali-kali tidak, wahai Amirul Mu'minin, semua itu hanya intuisi hamba saja."

Sang raja kemudian memberikan hadiah uang kepada masing-masing penyair. Dan khusus untuk Abu Nawas, Khalifah menghadiahinya 1000 dirham. (Salim Syamsuddin, Abu Nuwas fi Nawadirihi wa Ba'dha Qashaidihi, hal. 22-23)

Gus Baha memberikan penjelasan bahwa peristiwa itu membuktikan kewalian Abu Nawas yang diberi karunia mukasyafah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun