Rabi'ah binti Isma'il al-'Adawiyyah (717-801) atau lebih dikenal sebagai Rabi'ah al-'Adawiyyah adalah seorang tokoh sufi yang masyhur dengan aliran mahabbah (cinta)-nya. Konon Ibnu Arabi, Al-Ghazali dan Rumi adalah nama-nama besar yang banyak dipengaruhi oleh wanita luar biasa ini.
Suatu ketika Rabi'ah ditanya---yang redaksi bebasnya seperti dinarasikan oleh Reynold Alleyre Nicholson:
"Wahai Rabi'ah, apakah engkau cinta kepada Tuhan Yang Mahakuasa?" tanya seseorang.
"Ya, tentu saja," jawab Rabi'ah.
"Apakah engkau membenci syaitan?" susul si penanya.
"Tidak, cintaku kepada Tuhan tidak meninggalkan ruang kosong dalam diriku untuk rasa benci kepada syaitan."
Lalu Sang Sufiah menambahkan, "Aku melihat Nabi dalam mimpi, Dia berkata : 'Oh Rabi'ah, cintakah engkau kepadaku?' Aku jawab: 'Oh Rasulullah, siapa yang menyatakan tidak cinta? Tetapi cintaku kepada Pencipta memalingkan diriku dari cinta atau membenci kepada makhluk lain.'"
Sungguh luar biasa dalamnya ungkapan Ibu Para Sufi di atas.
1179 tahun kemudian, setelah kewafatan Rabi'ah di Basrah Irak nun jauh di bumi Spanyol, Imam Jamaah Muslim Ahmadiyah ke-3, Hadhrat Mirza Nasir Ahmad meletakkan batu pertama masjid Basyarat di kota kecil Pedro Abad, Kordoba pada tahun 1980.Â
Peristiwa ini merupakan langkah signifikan tidak hanya bagi Ahmadiyah tapi juga untuk sejarah Islam di tanah Andalusia. Mengingat masjid tersebut merupakan masjid pertama di setelah lebih dari setengah milenium peristiwa inkuisisi terhadap para pemeluk Islam bumi Spanyol.