Mohon tunggu...
Dodik Suprayogi
Dodik Suprayogi Mohon Tunggu... Agribusiness Enthusiast

Agribusiness Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Purbaya Effect: Geliat Industri dan Harapan Petani Tembakau

7 Oktober 2025   08:36 Diperbarui: 7 Oktober 2025   20:32 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu-ibu yang sedang "ngeler" daun tembakau di Temanggung (Foto/Dodik Suprayogi)

"Harapannya dengan cukai tidak naik, harga tembakau kembali naik seperti sebelum covid-19", ujar Pak Tito salah satu petani tembakau di Temanggung, Jawa Tengah.

Tembakau: Antara Kesehatan dan Kesejahteraan

Tentu saja, kebijakan ini tidak lepas dari kritik, terutama dari aspek kesehatan masyarakat. Namun, Purbaya Effect menunjukkan sebuah titik balik penting dalam pengambilan kebijakan fiscal yaitu keseimbangan.

Indonesia adalah negara agraris dengan jutaan rakyat yang menggantungkan hidup pada rantai pasok tembakau, mulai dari petani, buruh linting, hingga pedagang kecil.

Kebijakan yang adil adalah kebijakan yang tidak hanya menghitung penerimaan negara yaitu cukai, tetapi juga menghitung nasib rakyat dan keberlangsungan lapangan kerja.

"Selama belum ada industri yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak industri tembakau, tidak mudah rasanya jika harus mematikan industri ini", begitulah Pak Purbaya berucap.

Kini, bola ada di tangan industri. Dengan jaminan perlindungan dan kepastian regulasi, saatnya industri rokok membuktikan bahwa mereka mampu tumbuh sehat, taat aturan, dan, yang terpenting, menjamin senyum sumringah para petani di ladang-ladang tembakau.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun