Mohon tunggu...
Jurnalis Bajakan
Jurnalis Bajakan Mohon Tunggu... Cyber Indonesia

Menyelami Esensi Memahami Makna

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Generasi Robot atau Pemimpin? Dilema Pendidikan Indonesia yang Mengkhawatirkan

10 Juni 2025   04:19 Diperbarui: 10 Juni 2025   04:45 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini bukan plagiarisme, melainkan transformasi dan peningkatan. Akan tetapi, sistem pendidikan, alih-alih mendorong inovasi, justru menanamkan rasa takut untuk berkarya, berkembang, dan mengambil risiko.

 

Sistem pendidikan cenderung mencetak "robot ranking" daripada manusia yang mampu memecahkan masalah.  Karena kemampuan menyelesaikan soal ujian menjadi ukuran keberhasilan, maka kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan nyata tidak diajarkan.

(Sumber: Enigmaldy_VO9)
(Sumber: Enigmaldy_VO9)

Sekolah melatih siswa untuk patuh pada aturan, bukan untuk menciptakan aturan baru.  Oleh sebab itu, kreativitas dan pemikiran kritis seringkali dianggap sebagai pembangkangan.  Sistem ini dirancang agar siswa patuh, bukan menjadi pemimpin yang berani berpikir berbeda.

 

Kurikulum pendidikan seringkali ketinggalan zaman.  Meskipun kita berada di era kecerdasan buatan (AI), kita masih disibukkan dengan menghafal nama manusia purba.  Pelajaran yang tidak relevan dengan kebutuhan zaman modern terus diajarkan, sementara keterampilan digital, public speaking, coding, dan personal branding keterampilan yang sangat dibutuhkan di abad ke-21 diabaikan.

Akibatnya, guru ditekan untuk mencapai target nilai siswa yang tinggi, dan siswa dipaksa mengejar angka, bukan pemahaman.  Semua pihak terpaksa berakting demi memenuhi tuntutan sistem.  Bahkan, guru juga menjadi korban sistem yang menekan mereka untuk mencapai target kelulusan siswa.

 

Oleh karena itu, solusi bukanlah menghancurkan sistem pendidikan, melainkan mengubah polanya.  Kita perlu berfokus pada pembelajaran bermakna, bukan sekadar menghafal.  Mencontek, jika diikuti dengan inovasi, dapat menjadi keterampilan adaptasi.

(Sumber: Enigmaldy_VO9)
(Sumber: Enigmaldy_VO9)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun