Mohon tunggu...
Dodi Bayu Wijoseno
Dodi Bayu Wijoseno Mohon Tunggu... Administrasi - Belajar, membuat hidup lebih indah

Penyuka Sejarah, hiking dan olah raga

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Menjadi Kapal Induk Terbesar, Ini 5 Hal tentang USS Gerald R. Ford

26 April 2021   06:00 Diperbarui: 26 April 2021   07:11 2612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
USS Gerald R.Ford. Sumber gambar: US Navy photo/wikimedia.org

Ford mengakhiri karirnya di Angkatan Laut AS pada tahun 1946 dengan pangkat Lieutenant commander dan memulai karir politiknya pada tahun 1948 hingga puncaknya menjadi Presiden Amerika ke-38 pada tahun 1974.

Namanya diabadikan untuk Kapal Induk USS Gerald R. Ford dan kapal induk tersebut menjadi kapal induk pertama dan pemimpin di kelasnya saat ini.

2. USS Gerald R. Ford lebih besar bila dibandingkan dengan Kapal Induk dari Kelas Nimitz

USS Gerald R.Ford (CVN-78) dan Kapal Induk Nimitz Class- USS Harry S. Truman (CVN-75) di Samudra Atlantik.Sumber gambar: US Navy Photo/wikimedia.org
USS Gerald R.Ford (CVN-78) dan Kapal Induk Nimitz Class- USS Harry S. Truman (CVN-75) di Samudra Atlantik.Sumber gambar: US Navy Photo/wikimedia.org

Gambar di atas  memperlihatkan 2 kapal induk yang sedang berlayar di Samudra Atlantik : USS Gerald R. Ford (CVN-78- sisi bawah) dan kapal induk  dari kelas Nimitz-USS Harry S. Truman (CVN-75-sisi atas). Ukuran Kapal Induk USS Gerald R. Ford lebih besar bila dibandingkan dengan Kapal Induk dari kelas Nimitz yang terdiri atas 10 kapal induk dengan USS Nimitz (CVN-68) sebagai pemimpin di kelas Nimitz.  Dimensi panjang USS  Gerald R. Ford: 337 meter dan dimensi lebarnya : 78 meter lebih besar bila dibandingkan dengan USS Nimitz yang memiliki dimensi panjang: 332.8 meter dan dimensi lebar  76.8 meter.

Meskipun lebih besar, jumlah crew yang dibawa oleh USS Gerald R. Ford bisa lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah crew yang dibawa oleh kapal induk kelas Nimitz. Jika kapal induk kelas Nimitz membawa rata-rata 5,000 crew termasuk crew air wing untuk mengoperasionalkan seluruh fungsi kapal induk maka USS Gerald R. Ford dengan rata-rata 4,600 crew sudah mampu mengoperasionalkan seluruh fungsi kapal induk tersebut.

Melansir informasi dari laman  businessinsider.com. dalam artikelnya yang berjudul "How the Navy's newest aircraft carrier keeps jets flying with fewer sailors than older carriers." , USS Gerald R. Ford memiliki dan menggunakan teknologi terbaru sehingga pengawakan kapal dapat dioptimalkan yang memungkinkan kapal induk tersebut dapat beroperasi dengan personel yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan crew yang dibawa oleh kapal induk kelas Nimitz.


Sama seperti Kapal Induk Kelas Nimitz, USS Gerald R. Ford ditenagai oleh 2 buah reaktor nuklir, namun reaktor nuklir A1B yang digunakannya lebih kuat dari reaktor nuklir yang digunakan kapal induk kelas Nimitz. Tenaga nuklir memungkinkan USS Gerald R. Ford untuk  beroperasi di samudera raya selama lebih dari 20 tahun tanpa perlu melakukan pengisian bahan bakar. 

Ada beberapa kapal induk Kelas Gerald R. Ford yang akan dibangun dan dioperasionalkan di beberapa tahun mendatang untuk memperkuat Angkatan Laut AS di masa depan, beberapa diantaranya  yang telah diumumkan adalah: USS John F. Kennedy (CVN-79) dan USS Enterprise (CVN-80) yang akan menjadi kapal induk kedua dan ketiga di kelas ini.

3. USS Gerald R. Ford   membawa sejumlah pesawat canggih

Melansir informasi dari naval-technology.com,  Kapal Induk USS Gerald R. Ford sebagai kapal induk pertama di kelasnya mampu membawa sekitar 90 pesawat. Ketika nanti kekuatan air wingnya sudah lengkap, pesawat-pesawat yang dapat dioperasionalkan di kapal induk ini terdiri atas:

F/A-18E Super Hornet bersiap lepas landas dari geladak USS Gerald R. Ford. Sumber gambar: US Navy Photo/wikimedia.org
F/A-18E Super Hornet bersiap lepas landas dari geladak USS Gerald R. Ford. Sumber gambar: US Navy Photo/wikimedia.org
  • F/A -18 E/F Super Hornet.  Mengutip informasi dari boeing.com, pesawat tempur F/A-18 Hornet merupakan jet tempur  pertama yang didesain untuk melakoni dua fungsi yaitu: fungsi pertempuran udara dan serang permukaan/darat. Kehandalan pesawat ini sudah teruji di perang Irak dan Afghanistan.  Varian tercanggihnya yang dioperasikan saat ini adalah F/A-18 E/F Super Hornet. Sejumlah wing tempur F/A-18 Super Hornet di kapal induk ini mampu memberikan dukungan serangan udara langsung ke pihak lawan sekaligus melindungi kapal induk dari ancaman yang mendekatinya.
  • Pesawat intai dan peringatan dini E-2D Advanced Hawkeye yang merupakan pesawat intai segala cuaca yang merupakan mata dan telinga tambahan kapal induk di udara. Kubah radar besar di punggungnya memastikan aktivitas pihak lawan termasuk potensi serangan terhadap gugus tempur kapal induk dapat terpantau.
  • Pesawat perang elektronik canggih EA-18G Growler. Pesawat ini dikembangkan dari basis jet tempur F/A-18 Hornet namun dibekali dengan alat-alat peperangan elektronik untuk melakukan serangan terhadap sistem radar musuh ataupun mengacaukan sistem navigasi peluru kendali yang ditembakkan oleh pihak lawan.
  • Helikopter MH-60R Seahawk
  • Sejumlah drone atau pesawat tanpa awak yang dapat digunakan dalam misi pertempuran atau misi mata-mata

Jet tempur siluman F-35C , varian untuk AL AS yang di masa depan juga akan beroperasi di USS Gerald R. Ford. Sumber gambar: US Navy/jakartagreater.com
Jet tempur siluman F-35C , varian untuk AL AS yang di masa depan juga akan beroperasi di USS Gerald R. Ford. Sumber gambar: US Navy/jakartagreater.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun