Mohon tunggu...
Dodi Bayu Wijoseno
Dodi Bayu Wijoseno Mohon Tunggu... Administrasi - Belajar, membuat hidup lebih indah

Penyuka Sejarah, hiking dan olah raga

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

5 Fakta Roket V-2, Senjata Balas Dendam Nazi yang Menjadi Perintis Teknologi Luar Angkasa

4 April 2021   14:14 Diperbarui: 4 April 2021   14:35 3194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Link gambar: https://www.warhistoryonline.com/war-articles/mission-to-retrieve-v-2-rocket-intelligence-from-the-nazis.html

Melansir informasi dari laman history.net, serangan terburuk Roket V-2 terjadi  pada tanggal 16 Desember 1944  terhadap sebuah Bioskop bernama Rex Cinema yang tengah dipadati ribuan  penonton yang terdiri dari warga Belgia dan anggota tentara Sekutu di kota Pelabuhan Antwerepen, Belgia. 

Roket V-2 menghantam Bioskop tersebut yang menyebabkan sekitar 567 orang tewas dan  hampir 700 orang lainnya terluka. Serangan tersebut merupakan serangan paling mematikan dari sebuah serangan tunggal  senjata udara dalam sejarah peperangan di Eropa selama PD II

3. Korban yang ditimbulkan oleh Serangan Roket V-2

Roket V-2 pada platform peluncuran mobile. Sumber gambar: wikimedia.org/Bundesarchiv
Roket V-2 pada platform peluncuran mobile. Sumber gambar: wikimedia.org/Bundesarchiv

Melansir informasi dari laman  businessinsider.com , tidak ada informasi yang detail mengenai korban jiwa yang diakibatkan oleh serangan roket V-2. Diperkirakan serangan Roket V-2 menewaskan sekitar 5,000 hingga 9,000 jiwa. Secara total,  jika digabung dengan senjata generasi sebelumnya V-1, serangan bom terbang V-1 dan  Roket V-2 menyebabkan korban lebih dari 30,000 orang dari kalangan sipil dan menyebabkan ratusan orang kehilangan tempat tinggalnya.

Terdapat fakta yang menyedihkan mengenai Roket V-2 ini, jumlah korban yang disebutkan tersebut belum termasuk korban jiwa yang diakibatkan oleh pembuatan Roket V-2 itu sendiri yang mencapai 10,000 hingga 20,000 pekerja yang tewas dalam proses pembuatan dan perakitannya. Pembangunan Roket V-2 dikerjakan oleh para tenaga kerja paksa dari kamp-kamp konsentrasi, para pasukan SS penjaga kamp konsentrasi pasti memiliki catatan detail mengenai tahanan yang memiliki keterampilan khusus seperti pengelasan, elektronika dan lain sebagainya.

Dalam artikel karya Richard Hollingham di laman bbc.com yang berjudul "V2: The Nazi rocket that launched the space age " dituliskan  banyak para tahanan yang ditarik dari kamp konsentrasi karena keterampilan teknis mereka seperti pengelasan dan lain sebagainya. Mereka bekerja sepanjang waktu di sebuah pabrik bawah tanah bernama Mittelwerk dekat kamp konsentrasi Buchenwald di Jerman tengah. 

Para pekerja paksa tersebut hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan dalam suramnya pabrik bawah tanah. Mereka hanya sedikit tidur dan mendapatkan makanan yang tidak layak. Tidak sedikit yang dieksekusi karena percobaan melakukan upaya sabotase.

4. Meski senjata canggih namun kemunculan Roket V-2 tidak berhasil merusak secara signifikan target militer milik Sekutu

Roket V-2 diluncurkan di salah satu tempat pengujian pada tahun 1943. Sumber ganbar: wikimedia.org/Bundesarchiv
Roket V-2 diluncurkan di salah satu tempat pengujian pada tahun 1943. Sumber ganbar: wikimedia.org/Bundesarchiv
Kemunculan Roket V-2 menjadi perhatian tersendiri bagi intelijen pasukan Sekutu. Dalam buku "Perang Eropa Jilid 3" karya P.K. Ojong dituliskan bahwa diduga pangkalan peluncuran V-2 adalah di dekat Rotterdam dan Amsterdam di Belanda. Untuk menyelamatkan Inggris dan kota-kota Sekutu di Eropa lainnya, Jenderal terkenal Inggris Montgomery mengusulkan kepada panglima tertinggi Sekutu Jenderal Eisenhower untuk menerjunkan tiga Divisi tentara payung di Belanda, di sekitar Arnhem untuk merebut jembatan strategis di sana yang akan digunakan untuk operasi militer Sekutu di Belanda dan persiapan operasi militer Sekutu ke jantung industri Jerman. Operasi pasukan payung terbesar akhirnya digelar Sekutu di Belanda dengan sandi operasi Market Garden pada bulan September 1944, namun operasi tersebut menemui kegagalan dan menjadi kekalahan pertama Sekutu di Eropa setelah keberhaslan invasi Normandia di bulan Juni 1944.

Setelah serangan Roket V-2 pertama ke kota London Inggris pada tanggal 8 September 1944 ratusan serangan Roket V-2 terus menerus dilakukan  ke kota-kota negara Sekutu .  Sekitar 6,000-an roket V-2 berhasil dibuat oleh pihak Jerman. Meskipun serangan Roket V-2 menciptakan kengerian tersendiri namun fakta mencatat bahwa serangan V-2 tidak berhasil merusak secara signifikan target  militer milik Sekutu. Mesin perang milik Sekutu masih sangat kuat untuk ditaklukkan Jerman apalagi setelah keberhasilan pendaratan Normandia di bulan Juni 1944 yang mulai mengubah jalannya peperangan dan membuat Jerman terdesak di lini pertahanannya.

Untuk mengatasi serangan bom terbang V-1 dan Roket V-2 Sekutu menggelar operasi bertajuk "Crossbow" yang merupakan operasi militer untuk mengantisipasi senjata jarak jauh Jerman (V-weapons programme). Sekutu memiliki keunggulan superioritas udara di langit Eropa dan pengeboman udara masif terus dilakukan Sekutu di atas fasilitas-fasilitas industri Jerman yang menyebabkan hambatan besar dalam proyek pengadaan senjata Jerman untuk keperluan peperangan sehingga mempengaruhi kekuatan Jerman dalam pertempuran.

Sama seperti senjata-senjata canggih Jerman lainnnya, kehadiran V-2 dinilai agak terlambat dalam memasuki kancah peperangan sehingga tidak mampu merubah jalannya peperangan. Senjata V-2 baru digunakan pada bulan September 1944 sekitar 8 bulan sebelum Perang Dunia II di palagan Eropa berakhir dengan menyerahnya Jerman tanpa syarat kepada pihak Sekutu di bulan Mei 1945

5. Roket V-2  menjadi cikal bakal Rudal Balistik modern dan mengawali era teknologi eksplorasi ruang angkasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun