Mohon tunggu...
Dodi Bayu Wijoseno
Dodi Bayu Wijoseno Mohon Tunggu... Administrasi - Belajar, membuat hidup lebih indah

Penyuka Sejarah, hiking dan olah raga

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

4 Varian Warna Bulu yang Tidak Biasa pada Harimau akibat Mutasi Gen

19 Juli 2020   07:00 Diperbarui: 19 Juli 2020   07:07 4963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keterangan gambar: Ilustrasi Harimau Biru/Maltase Tiger. Sumber gambar: tiger-animal.com
Keterangan gambar: Ilustrasi Harimau Biru/Maltase Tiger. Sumber gambar: tiger-animal.com
Satu-satunya varian warna bulu harimau yang menjadi misteri dan kontroversi adalah eksistensi harimau biru. Sejumlah laporan penampakan harimau biru yang belum terkonfirmasi pernah dilaporkan, salah satunya yang terkenal pernah dilaporkan pada tahun 1910 oleh Harry Caldwell dan Roy Chapman Andrews yang melihat harimau biru di luar Fuzhou, Provinsi Fujian, Tiongkok. 

Pengalaman mereka dalam memburu harimau biru dituliskan pada sebuah buku berjudul "Blue Tiger" yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1924. Hingga saat ini tidak ada bukti valid yang menunjukkan eksistensi harimau biru ini.

Jika benar harimau biru eksis, warna ini adalah warna yang sangat langka dan unik untuk seekor harimau. Melansir informasi dari laman tigers-world.com, harimau biru atau Maltase Tiger adalah harimau yang memiliki perpaduan warna bulu hitam dan biru mirip dengan warna abu-abu kebiruan dari spesies kucing Maltase. 

Jika harimau biru pernah eksis, harimau tersebut bukanlah spesies atau subspesies tersendiri melainkan mutasi genetik yang sangat langka dari subspesies Harimau Tiongkok Selatan (Panthera tigris amoyensis) yang sudah sangat langka saat ini.

Demikian 4 varian warna bulu yang tidak biasa pada Harimau akibat mutasi genetik, 3 warna dapat ditemui dan satu warna yaitu warna biru masih tetap merupakan misteri. 

Mengenai Harimau di Indonesia

Agak melebar sedikit dari pembahasan, Indonesia memiliki 3 subspesies Harimau yaitu:  Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) , Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica), dan Harimau Bali (Panthera tigris balica). 

Dari ketiga subspesies tersebut hanya Harimau Sumatera yang masih eksis sedangkan Harimau Jawa dan Harimau Bali sudah dinyatakan punah oleh otoritas yang berwenang. 

Namun mengenai klaim kepunahan untuk Harimau Jawa, hingga saat ini masih ada sejumlah pihak yang  meyakini bahwa masih ada individu Harimau Jawa yang tersisa di pedalaman hutan Tanah Jawa. 

Bahkan beberapa tahun ke belakang masih ditemukan jejak-jejak misterius di beberapa hutan Tanah Jawa dan masih adanya pelaporan masyarakat pemanen hasil hutan yang melaporkan perjumpaan dengan kucing besar Tanah Jawa ini meski Harimau Jawa telah dinyatakan punah oleh otoritas berwenang pada tahun 1980-an.

Keterangan gambar: Foto Harimau Jawa yang diambil di alam Ujung Kulon pada tahun 1938 oleh A. Hoogerwerf. Sumber gambar: wikimedia.org
Keterangan gambar: Foto Harimau Jawa yang diambil di alam Ujung Kulon pada tahun 1938 oleh A. Hoogerwerf. Sumber gambar: wikimedia.org
Sebagian laporan  setelah ditindaklanjuti oleh pihak berwenang  dipastikan yang dilihat  adalah Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas), namun beberapa laporan masih belum bisa dipastikan. 

Satu-satunya pembuktian valid mengenai eksistensi Harimau Jawa adalah dengan menggunakan kamera trap untuk menangkap gambar Harimau Jawa di alam, namun belum ada satupun gambar yang berhasil diabadikan oleh kamera trap hingga saat ini. Pada harinya waktu yang akan membuktikan apakah Harimau Jawa masih ada atau telah benar-benar punah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun