Mohon tunggu...
Doddy Salman
Doddy Salman Mohon Tunggu... Dosen - pembaca yang masih belajar menulis

manusia sederhana yang selalu mencari pencerahan di tengah perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenang 2 Tahun Hadirnya Virus Maut

2 Maret 2022   07:54 Diperbarui: 2 Maret 2022   07:55 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini tepat dua tahun lalu bangsa Indonesia secara resmi mengumumkan hadirnya Covid-19 di bumi nusantara. Hal ini dibuktikan dengan terpaparnya 2 WNI oleh virus Corona. Virus yang ukurannya lebih kecil dari debu itu menyerang dua perempuan. Mereka dikenal dengan kode pasien 01 dan pasien 02. 16 Maret 2020 keduanya muncul lagi setelah dinyatakan sembuh dan diketahui bernama Sita Tyasutami (pasien 01) dan ibunya yang bernama Maria Darmaningsih (pasien 02).  Belakangan muncul Ratri Anindyajati yang sebelumnya diberi kode pasien 03 dan merupakan kakak dari Sita.

Awalnya Sita datang ke sebuah pesta dansa di sebuah restoran di Jakarta Selatan di hari kasih saying. Saat itulah ia melaukan kontak erat (close contact) dengan seorang pria warga Jepang yang teridentifikasi terpapar Covid-19. Dua hari berselang Sita mengalami demam dan sempat di bawa ke rumah sakit. 26 Februari Sita minta dirawat di rumah sakit hingga keesokan harinya. 28 Februari Sita mendapat kabar warga Jepang kawan dansanya positif Covid-19. 1 Maret 2020 Sita  dan ibunya dibawa ke RSPI Sulianto Saroso dan menjalani pemeriksaan yang menyimpulkan ia dan ibunya positif Covid-19.

Pengumuman telah terpaparnya 2 WNI tersebut langsung disampaikan oleh presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kesehatan  Terawan Agus Putranto. Bisa kita simak lagi video keduanya yang terlihat santai. Sebuah upaya agar masyarakat tidak panik dan memberi kesan bahwa penyakit ini bukanlah suatu hal yang menakutkan.Fakta berkata lain. 9 hari setelah pengumuman presiden pasien dengan kode 25 meninggal. Seorang wanita berusia 53 tahun dan warga negara asing. Pemerintah meyakinkan kepada publik bahwa penyebab kematian bukanlah karena virus corona. Suatu pernyataan yang kini terbantahkan.

Saat diumumkan kesembuhan pasien Covid-19 tersebut 134 orang dinyatakan positif Covid-19.Setahun setelah pengumuman presiden ada 1 juta 300 ribu  lebih WNI yang positif Covid-19. 1 juta seratus ribu orang lebih sembuh. Sedangkan 36.325 orang wafat. Dua tahun kemudian hari ini di seluruh Indonesia lima setengah juta orang lebih  positif Covid-19. 4.901.302 orang sembuh. Sedangkan yang wafat berjumlah 148.660 orang. Di seluruh dunia Covid-19 memapar 437 juta orang dan menewaskan 5,96 juta orang hingga 1 Maret 2022.

Ada banyak pelajaran dari wabah yang terbesar di abad 21 ini. Yang pertama adalah betapa kehidupan sosial masyarakat dunia  saling berkaitan. Penggunaan masker adalah praktik melindungi diri sendiri dan orang lain. Kesadaran akan pentingnya orang lain memang sudah lama diabaikan.Berpuluh tahun masyarakat terbiasa hidup dan berjuang sendiri. Kepedulian hanya muncul momen-momen tertentu. Elo elo gue gue, emang gue pikirin , dalam istilah psikologi, menggambarkan betapa ego menguasai id.Keinginan pribadi menaklukan kepentingan orang lain. Selama dua tahun ini masyarakat Indonesia seharusnya dapat meneguk pelajaran betapa manusia adalah bagian dari masyarakat, saling berkaitan dan saling mempengaruhi.

Di sisi lain masyarakat juga belajar betapa kedekatan fisik itu sesungguhnya penting. Selama dua dekade terakhir masyarakat Indonesia dan dunia sibuk dengan alat komunikasi bernama telepon seluler. Betapa masyarakat terbuai dengan menjadikan diri terhubung (connected) dengan orang lain yang secara fisik jauh. Namun tindakan tersebut mengabaikan orang dekat yang secara fisik memang dekat. Covid-19 secara ekstrim memisahkan kedekatan fisik. Kerumunan dihindari. Wajah dibalut masker. Komunikasi tak seluasa lagi. Ekspresi wajah tak sepenuhnya  terbaca. Suara tak lagi selantang biasanya.Tiba-tiba kita rindu bercengkrama dengan kawan sambil mencicipi kudapan. Tiba-tiba kita mendapat pengetahuan kalau bertemu dengan orang lain berbahaya. Apalagi jika lawan bicara tak menggunakan masker di muka. Pengetahuan ini membuat galau kita semua.

Kita masih ingat ketika sekolah-sekolah ditutup. Kampus-kampus tak lagi diperkenankan menjadi tempat berkumpul. Kantor-kantor tak lagi buka. Wacana karantina penuh alias lockdown menjadi praktik di banyak belahan dunia. Mereka yang mencari nafkah dengan pergi ke lapangan pun menderita.Pemerintah mengeluarkan berbagai aturan dan istilah. Silih berganti. Sebuah simbol yang bermakna kebingungan alih-alih kepastian.

Untunglah ilmu pengetahuan memberi jalan keluar. Pertemuan-pertemuan dilakukan secara maya. Kita berjumpa walau tak satu meja. Kita menembus waktu dan jarak walau ruang tetap berbeda. Uang secara fisik beralih rupa menjadi digital. Transaksi pembayaran menjadi mudah.Cukup memainkan jemari di layar gawai semua selesai. Tentu untuk yang punya uang. Bekerja dari rumah pun menjadi kebiasaan baru. Kemacetan di kota besar absen secara global.Polusi pun hilang.

Di bidang kesehatan revolusi pun terjadi. Vaksin yang diyakini secara ilmiah mampu mengurangi kemungkinan kematian diproduksi dengan waktu singkat. Hal ini disebabkan adanya kerjasama antarlembaga penelitian dunia. Vaksin berhasil diproduksi kurang dari satu tahun. Suatu keajaiban jikalau dibandingkan dengan penemuan vaksin sebelumnya yang dapat menempuh waktu 50 tahun hingga dapat diproduksi.

Pelajaran kedua adalah masyarakat Indonesia diingatkan bahwa kesehatan itu utama. Sehat menjadi kunci utama pembuka pintu aktivitas. Kesehatan layaknya tanaman.  Harus dipelihara. Tanpa bosan. Jika tanaman harus disirami, dipupuk, maka badan pun dipelihara dengan berolah raga. Stres perlu dikelola. Makanan pun dijaga. Tiada yang lebih lezat selain dapat beraktivitas. Karena sehat perlu dipelihara maka ada biaya. Sehat pun jadi mahal.Industri kesehatan khususnya farmasi dua tahun terakhir pun moncer. Ketika banyak bisnis seperti pariwisata, transportasi tumbang industry farmasi justru mendulang cuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun