Mohon tunggu...
Doddy Salman
Doddy Salman Mohon Tunggu... Dosen - pembaca yang masih belajar menulis

manusia sederhana yang selalu mencari pencerahan di tengah perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jaswadi dan Coronababies

16 April 2020   08:00 Diperbarui: 16 April 2020   13:50 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Umumnya pembelian jaswadi dengan isi 3 namun seiring dengan karantina kota produk jaswadi berisi 10 hingga 20 laris manis. Menariknya pula pembeli jaswadi sebagian besar adalah para wanita atau ibu rumah tangga. Kesadaran para perempuan menggunakan jaswadi sebagai alat kontrasepsi dalam rangka mengontrol angka kelahiran membongkar nilai selama ini yang menganggap perempuan membeli jaswadi adalah tabu. 

Situs berita India tersebut juga mengabarkan di masa Covid-19 ini akses situs porno meningkat. Situs porno terbesar Pornhub mengklaim terjadi kenaikan pengakses di seluruh dunia rata-rata 11,6% dalam sehari. Jika hari biasa mendapat kunjungan 120 juta tamu sehari maka di era coronavirus saat ini 134 juta tamu berkunjung menikmati situs lucah tersebut.Porhub juga berkreasi  menghadirkan konten baru dengan para pemeran menggunakan masker.

Sementara itu Lyman Stone dari Institute for Family Studies (IFS) menyatakan  jika warga Amerika proaktif untuk tetap di rumah dan menghindari bepergian dibarengi dengan kebijakan pemerintah agar ekonomi tetap bergerak  maka jumlah kelahiran (birth rates) di Amerika akan naik sedikit tahun depan sebagai dampak Covid-19 (ifstudies.org). 

Di Indonesia Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Indonesia hingga akhir 2018 adalah 1,39% atau setara dengan setiap tahun ada 4,2 juta sampai hampir 4,8 juta bayi baru lahir di Indonesia (beritasatu.com). Apakah tahun depan terjadi ledakan jumlah kelahiran bayi seiring pelaksanaan kerja di rumah (work from home) di Indonesia? Yang jelas kita seluruh umat manusia di hari-hari mendatang akan mengalami kehadiran, seperti diistilahkan NewYork Times, bayi-bayi corona alias coronababies. Mereka akan menjadi generasi remaja karantina (generation of quaranteens) di tahun 2033 sebagai penyintas tirani virus corona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun