Mohon tunggu...
Doddy Salman
Doddy Salman Mohon Tunggu... Dosen - pembaca yang masih belajar menulis

manusia sederhana yang selalu mencari pencerahan di tengah perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Para Perempuan Maut

2 September 2019   09:23 Diperbarui: 3 September 2019   10:25 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: dame darcy

Motif  pembunuhan adalah sakit hati  terhadap Mirna. Hubungan persahabatan keduanya sebetulnya sudah buruk usai Mirna menikah dengan Arief.  

Dikutip  dari detik.com setelah aktif mencoba menghubungi Mirna, Jessica akhirnya bertemu pada 8 Desember 2015 di sebuah restoran di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Saat itu Mirna yang ditemani Arief menraktir Jessica makan dan minum kopi.

Pertemuan jamuan makan malam membuat pikiran terdakwa Jessica tersayat-sayat, iri hati melihat kebahagiaan pernikahan Mirna dengan Arief. Sedangkan terdakwa datang ke Jakarta dengan masalah,

Menurut majelis hakim anak bungsu pasangan Imelda Wongso danWinardi Wongso itu lalu mengajak Mirna bertemu di Kafe Oliver Grand Indonesia Jakarta 6 Januari 2016. 

Di sana perempuan yang lahir 9 Oktober 1988  diyakini membubuhkan sianida pada es kopi Vietnam yang disajikan untuk Mirna yang mengakibatkan nyawanya hilang.

Perempuan pembunuh yang patut untuk tidak dilupakan adalah Margriet Christina Megawe. Namanya memang tidak sepopuler korbannya yang bernama  Angeline Megawe. Bocah perempan cilik berusia delapan tahun itu  tewas dibunuh  ibu angkatnya sendiri.

Bak drama serial televisi kisah ini bermula dari pengumuman hilangnya  Angeline  di laman media sosial facebook dengan judul Find Angeline-Bali's Missing Child. 

Hilangnya Angeline mendapat perhatian luas bahkan media massa nasional. Selain kisahnya menarik posisi lokasi di pulau Dewata mungkin menjadi daya tarik tersendiri.

Proses pencarian yang melibatkan polisi ini menelusuri mulai hilangnya Angeline. Dalam proses pencarian tersebut terungkap bahwa selama ini Angeline mendapat perlakuan tidak layak di kediaman ibu tirinya tersebut.  

Bukan itu saja ia tidak jarang mendapat penyiksaan fisik dan mental. Kecurigaan hamba hukum meningkat karena Magriet sebagai ibu angkat cenderung tidak kooperatif.  Muncul dugaan Angeline bukan korban penculikan melainkan pembunuhan.

Jasad Angeline akhirnya ditemukan 10 Juni 2015 dalam keadaan membusuk tertutup sampah  dibawah pohon pisang. Bau busuk menyengatlah yang mengantar polisi menemukannya. Polisi akhirnya menetapkan Magriet dan Agus Tay seorang pembantu rumah tangga sebagai tersangka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun