Mohon tunggu...
Doddy Salman
Doddy Salman Mohon Tunggu... Dosen - pembaca yang masih belajar menulis

manusia sederhana yang selalu mencari pencerahan di tengah perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Iklan Politik, Baliho, dan Media Sosial

14 Maret 2019   11:27 Diperbarui: 14 Maret 2019   15:37 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mampirlah ke akun Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Youtube. Tengok  video bertajuk Iklan PSI: Tebakan Sulit.  Diunggah pertama kali 14 Februari 2019 menampilkan Ketua Umum PSI Grace Natalie. 

Dengan warna dominan merah mantan presenter  tv nasional itu selama 17 detik  melontarkan tebakan sulit." "Buah apa yang kulitnya kuning, dagingnya putih, namanya pisang, hayoo buah apa?"  

Anda bisa tertawa, tersenyum  atau mungkin juga bingung. Sampai di sini berbagai pendapat dan komentar bisa meluncur. Namun untuk memudahkan kesimpulan bagaimana penonton menilai video ini lihat saja jumlah pemberi jempol ke atas (like) dan jempol ke bawah (dislike). 

Hasilnya, sampai hari ini 14 Maret 2019 pukul 10.45  WIB ada 310 jempol untuk like dan 3K alias 3 Kilo atau 3 ribu yang dislike. Artinya lebih banyak yang tidak suka daripada yang suka dengan iklan ini. Untuk komentarnya cukup banyak yaitu hingga 665 komentar.

Tak dapat dipungkiri iklan yang menampilkan Grace Natalie ini adalah iklan politik.Iklan politik  punya keistimewaan yaitu sebagai alat yang memungkinkan para politisi mengirimkan pesan kampanyenya bahkan kepada mereka yang tidak peduli politik (Ansolabehere,1995). 

Ketika anda asik nonton sinetron Korea yang dramatis di layar teve nasional tiba-tiba muncullah Grace Natalie dengan tebakan sulitnya. Anda bisa saja tekan remote dan pindah saluran. 

Namun biasanya putusan itu dilakukan setelah anda tahu dan menilai isi iklan. Untuk tahu dan menilai isi iklan anda harus nonton dulu. Artinya iklan pun anda tonton walaupun cuma satu kali.

Di Amerika hingga hari ini iklan di layar kaca diyakini sebagai alat efektif untuk menggerakan pemilik suara.Iklan politik membanjiri layar kaca khususnya ketika pemilihan presiden. 

Diperkirakan pilpres 2012 menghabiskan dana kampanyenya iklan sebesar 1 milyar dolar Amerika atau sekitar 14 trilyun rupiah. Saat itu Obama bertarung dengan calon presien asal Republik Mitt Romney. 

Sebagian besar iklan diperuntukkan spot iklan di televisi, internet, media cetak dan radio. Biaya iklan kampanye cenderung naik terus setiap pilpres di Amerika diselenggarakan

Secara teoritis iklan politik dibedakan 4 tahapan (Berger, 2015). Tahapan pertama adalah identitas. Iklan jenis ini diluncurkan di awal-awal kampanye. Iklan PSI ini dapat dikategorikan sebagai iklan identitas karena sesungguhnya lebih dimaksudkan mempopulerkan PSI dan juga ketua umumnya. Tahap kedua adalah ideologi. Di sini iklan berisikan argumentasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun