Mohon tunggu...
DNA Pendidikan
DNA Pendidikan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Cerdas, Kreatif dan Berkarakter

Halo! Kami merupakan mahasiswa Pendidikan Ekonomi UNJ^^ Pada blog ini kami akan menyajikan artikel-artikel mengenai pendidikan. Semoga bermanfaat baik bagi guru, siswa maupun masyarakat luas. Selamat membaca~

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Penguasaan Public Speaking dan Keaktifan Siswa di Kelas

2 Mei 2021   09:00 Diperbarui: 2 Mei 2021   09:06 894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apa yang saya dengar, saya lupa. Apa yang saya lihat, saya ingat. Apa yang saya lakukan, saya paham. Kiranya, filsafat tersebut menjadi satu pandangan baru dalam dunia pendidikan untuk semakin memberi semangat revolusi secara menyeluruh khususnya bagi guru dalam membangun pembelajaran bersama siswa di kelas. Hal itu terjadi karena guru adalah bagian penting dalam proses belajar mengajar. Bahkan, guru dianggap sebagai kunci keberhasilan pembelajaran dengan indikator mengarahkan siswa mencapai tujuan belajar yang diharapkan.

“Seorang guru yang profesional, memiliki keahlian, keterampilan dan kemampuan sebagaimana filosofi dari Ki Hajar Dewantara, “Ing garso sung talodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani”. Dalam hal ini, dalam mengajar, guru perlu memiliki seni mengajar yang mana seni mengajar itu sendiri merupakan sebuah upaya membingkai aktivitas pelajaran di dalam kelas dengan nuansa estetis serta pendekatan yang bersifat humanis dan rasa. Seni mengajar berkaitan dengan berbagai seni yang lain, seperti seni berbicara atau retorika (public speaking), seni berkomunikasi atau persuasive, seni humor atau selera humor dan seni visual atau teatrikal.  Dimana pembahasan selanjutnya akan fokus mengenai seni berbicara (public speaking).

Guru memiliki ciri khas yang berbeda dengan guru lainnya dalam kemampuan berbicara atau diistilahkan dengan public speaking, jika guru tidak memiliki kemampuan yang baik dalam berbicara dihadapan peserta didik, pastinya sangat sulit untuk bisa melakukan interaksi yang baik dengan siswa. Dengan adanya kemampuan berbicara yang baik yang dimiliki guru maka akan memberikan kemudahan bagi siswa dalam memperoleh informasi yang telah disampaikan. Dilihat dari peran guru di dalam kelas, mereka berperan sebagai komunikator yaitu mengkomunikasikan materi pelajaran dalam bentuk verbal dan non-verbal. Pesan yang akan disampaikan kepada komunikan berupa buku teks, catatan, lisan ataupun cerita. Pesan itu telah dikemas sedemikian rupa sehingga mudah dipahami, dimengerti, dipelajari, dicerna, dan diaplikasikan oleh para siswa.

Guru yang mampu berbicara dengan baik di depan publik dapat menyampaikan pesannya kepada pendengar. Bila ia berbicara pada anak didiknya, mereka akan mendengar dan memahami maksudnya, dan ketika ia membahas pelajaran di depan kelas, ia pun bisa menggerakkan siswa ke arah yang dikatakannya. Oleh karenanya, seorang guru tidak cukup hanya mengetahui bahan ilmu pengetahuan yang akan dijabarkan dan diajarkan kepada siswanya, tetapi juga harus mengetahui bagaimana cara penyampaiannya (public speaking) dengan benar, sehingga mampu memberikan motivasi, dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara profesional sebagai seorang pendidik dan mencapai target kinerja atau usaha pencapaian tujuan dalam proses belajar mengajar.

Lalu, bagaimanakah cara guru mengasah keaktifan siswa di kelas?

Setiap orang memiliki potensi untuk melakukan aktivitas yang kreatif. Setiap siswa baru yang memasuki proses belajar, dalam benak mereka selalu diiringi dengan rasa ingin tahu. Pada tahap ini guru diharapkan untuk merangsang siswa untuk melakukan apa yang dinamakan dengan studying competencies acquired, misalnya dengan jalan memberi kesempatan siswa untuk bertanya (questioning), menyelidik (inquiry), mencari (searching), menerapkan (manipulating) dan menguji coba (experimenting). Kebanyakan yang terjadi di lapangan adalah aktivitas ini jarang ditemui karena siswa hanya mendapatkan informasi yang bagi mereka adalah hal yang abstrak. Rasa ingin tahu siswa harus dijaga dengan cara memberikan kesempatan bagi mereka untuk melihat dari dekat, memegangnya serta mengalaminya.

Oleh karena itu, berikut ini beberapa cara atau langkah untuk meningkatkan keaktifan siswa yaitu sebagai berikut :

  • Mulailah pelajaran bukan dengan menerangkan tapi mulailah dengan pertanyaan. Edarkan pertanyaan ke seluruh kelas, harapkan semua siswa berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan tersebut, maka semua siswa sudah tergerak untuk berpikir mandiri.
  • Kalau ada siswa yang bertanya pada anda, janganlah anda jawab sendiri, lemparkan ke kelas biar dijawab oleh siswa yang lain. Maka siswa anda tidak akan sempat mengantuk karena semua siswa terdorong untuk selalu berpikir.
  • Jaga terus atmosfir berpikir dalam kelas dengan melempar pertanyaan dan jadikan suasana belajar mengajar anda lebih mirip percakapan antar siswa dengan siswa dan dengan guru, bukan pengajaran yang kaku dengan guru bercerita lalu murid mendengarkan.
  • Guru perlu menghargai berbagai pertanyaan, ide dan solusi siswa yang tidak biasa (unusual).
  • Guru menunjukkan bahwa gagasan siswa adalah memiliki nilai yang ditunjukkan dengan cara mendengarkan dan mempertimbangkan.

Apabila kedua aspek yang telah dijelaskan di atas yakni public speaking dan cara mengasah keaktifan siswa di kelas dikuasai oleh guru dengan baik, maka proses yang terjadi dalam interaksi belajar mengajar di kelas akan berjalan secara efektif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun