Mohon tunggu...
DLIYAUN NAJIHAH
DLIYAUN NAJIHAH Mohon Tunggu... Semacam mood menulisnya ditentukan oleh kebutuhan dapur saja

Konon katanya, berkarya bisa menghidupkan yang mati dan menulis adalah salah satu caranya | Alumni Industri Kreatif

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

JNE, Doa Yang Dikemas Rapi dalam Paket Menuju Kalimantan

26 Juni 2025   11:35 Diperbarui: 26 Juni 2025   15:19 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seragam khaki yang dulu hanya kulihat hanya dimiliki oleh orang-orang yang mampu saja, kini harus kubeli sendiri. Kami merenung sejenak dengan saling bertatap nanar, gaji suami hanya sembilan ratus ribu rupiah per bulan, bahkan lebih kecil dari beberapa harga satu set baju dinas yang nanti harus kubeli lengkap dengan atribut kepegawaian. Darimana kami bisa memenuhinya? Dengan apa?

Mungkin inilah momen bahagia yang datang sepaket dengan harapan, berharap kami bisa sesegera mungkin memenuhinya ntah bagaimana cara menjemputnya. Kabar baik pun bisa terasa menakutkan jika tak punya cukup untuk menyambutnya.

Tak pernah kusangka, sebuah paket bisa menentukan masa depanku

Sebagai pasangan muda yang tinggal jauh dari keluarga di Palangka Raya Kalimantan Tengah, kami tidak bisa begitu saja pulang ke Jawa. Kami ingat betul saat itu bahkan sekadar untuk mudik di lebaran saja, tahun itu kami harus ikhlas menahan rindu. Kami tidak merayakan Idulfitri bersama keluarga besar, tidak mencium tangan bapak dan ibu, tidak mendengar takbir bersama saudara dan ponakan di kampung.

Seolah ujian masih setia mendampingi kami sejauh ini. Kami harus memilih antara makan enak seminggu ini atau menabung untuk beli badge instansi. Kami harus menimbang pula antara ongkos kirim dari Jawa ke Kalimantan yang bisa lebih mahal dari isi paketnya sendiri. Belum lagi kami mempertimbangkan membeli seragam atau jahit sendiri. Analogi sederhana ongkos jahit satu set seragam bisa dua kali lipat harga seragam yang kami beli secara online.

Uang pembelian seragam sudah kami dapatkan berbekal pinjam kepada saudara. Namun kendala pengiriman masih terbentur, kami bimbang karena musim panggilan kerja sudah semakin dekat. Belum lagi pembelian seragam kami lakukan ditengah-tengah Hari Raya Idul Fitri 1446H yang mana hampir semua expedisi mengalami lonjakan pengiriman.

Tapi Allah Maha Mendengar

Di tengah kebuntuan, kami berusaha cari solusi. Dan saat itu, hanya satu jasa pengiriman yang bisa kami andalkan untuk membawa atribut CPNS dari Jawa ke Kalimantan, bahkan di tengah Ramadan yang padat dan mendekati lebaran Hari Raya Idul Fitri 1446H. Tidak lain tidak bukan adalah JNE. Expedisi yang sangat kompeten bahkan dipelosok kampung sekalipun kami bisa menjangkaunya.

Dengan banyak jenis pengiriman tentu #JNE bisa dengan mudah menjadi partner pengiriman yang sangat menjangkau masyarakat luas, bahkan hingga kepelosok Kalimantan dengan waktu yang tidak tepat. Di pundak kurir itu, harapanku menumpang perjalanan. Masih kuingat betul bagaimana rasanya menerima paket yang tidak pernah bisa kuutarakan saat itu antara haru, bahagia dan sedikit termenung.

Paket kecil itu tak hanya membawa seragam, tapi sebagai #ConnectingHappiness yang membawa martabat seorang anak kampung yang siap mengabdi. Dari kota yang sangat sibuk aku mengabdi di Kalimantan Tengah sebagai Abdi Negara dengan sejuta harapan dan impian untuk melayani masyarakat secara kompeten.

Bisakah aku mengemban amanat untuk bangsa ini? Ada titipan harapan dipundakku saat ini, ada banyak titipan doa dan suara bangsa yang ingin segera dikumandangkan pada negara. Namun, aku kembali tersadar sejauh apapun pengiriman JNE akan tetap melayangkan impian-impian pelanggan. Sama sepertiku yang akan terus berusaha melayangkan harapan agar negeri kita tetap naik kelas.

Kini, aku mengenakan seragam coklat itu, seragam pengabdian yang bukan sekadar baju dinas, tapi bukti bahwa harapan tak pernah salah alamat. Di pundakku, bukan hanya badge instansi, tapi ada titipan doa dari keluarga jauh di Jawa, dari suami yang sabar menahan lapar, dari negeri yang memanggil.

34 Tahun JNE mengajarkanku bahwa Inspirasi tanpa batas dimulai dari diri sendiri. JNE bukan sekadar pengirim paket, tapi penyambung hidup. Dalam seragam itu, ada doa, ada sabar, ada cinta, dan ada kurir yang tak mengenal lelah. Maka kini, saat aku berdiri melayani masyarakat, aku tahu langkah kecil kami waktu itu telah menyalakan jalan panjang pengabdian. Karena harapan itu tak pernah datang sendirian, ia datang dalam bentuk paket reguler dari Jawa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun