Sementara itu Nurman Kholis memaparkan bahwa koin beraksara Arab ditemukan juga di beberapa negara Asia. Bahkan ada yang menyebut kata Tuhan sehingga diadaptasi pada beberapa uang kertas Indonesia.
Menurut Nurman, penelitian tentang koin beraksara Arab pernah dilakukan oleh Daniel Perret. Perret adalah orang Prancis yang keingintahuannya akan sejarah di balik koin amat tinggi.
Banyak pertanyaan dalam webinar, antara lain tentang masa berlakunya sebuah koin pada masa kesultanan di Nusantara. Sepengetahuan Barus, koin berlaku di bawah 100 tahun atau tergantung pemerintah sultan tersebut.
Ada yang mengusulkan penelitian tentang stempel, yang tentu saja sebagai pengesahan suatu mata uang. Semoga penelitian numismatik mampu mengungkap sejarah kuno Nusantara. Apalagi materi numismatik amat sangat banyak, dimulai sejak zaman prasejarah, zaman Hindu-Buddha, zaman Islam, hingga zaman Kolonial. Selain koin lokal, banyak koin dari mancanegara pernah beredar di Nusantara. Baru kemudian beredar uang kertas.***