Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Masa Berlakunya Koin pada Masa Kesultanan di Nusantara

4 Mei 2023   16:57 Diperbarui: 4 Mei 2023   17:00 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koin Daulah Abbasiyyah 766/767 M (Sumber: makalah Dr. Ery Soedewo)

Dalam dunia arkeologi ada tiga artefak yang dikategorikan bertanggal mutlak, yakni prasasti, keramik, dan mata uang (koin). Ketiganya mampu memberi tarikh pada temuan-temuan lain, yang tentu saja berada pada konteks budaya yang sama. Artinya sama-sama berada di dalam kotak galian atau situs yang sama.

Hasilnya tentu akan berbeda jika temuan itu, terutama keramik dan koin, berupa temuan lepas. Dengan demikian sulit dihubungkan dengan temuan-temuan lain. Jika kita berbicara koin, tentu selalu dihubungkan dengan numismatik.  

Atas: Dr. Nurman Kholis dan Dr. Saparudin Barus, bawah: Dr. Ery Soedewo dan Wuri Handoko M.Hum (Dokpri)
Atas: Dr. Nurman Kholis dan Dr. Saparudin Barus, bawah: Dr. Ery Soedewo dan Wuri Handoko M.Hum (Dokpri)

Webinar Numismatik

Mengingat pentingnya numismatik untuk mengungkap sejarah kuno Nusantara, Kamis, 4 Mei 2023 Pusat Riset Khazanah Keagamaan dan Peradaban BRIN, menyelenggarakan webinar numismatik bertopik "Melihat Khazanah Keagamaan Masa Silam Melalui Peninggalan Uang Kuno". Tampil sebagai pembicara Dr. Ery Soedewo, M.Hum, Dr. Saparudin Barus, S.T., M.M., dan Dr. Nurman Kholis, M.Hum. Bertindak sebagai moderator Wuri Handoko, S.S, M.Hum, yang saat ini menjabat Kepala Pusat Riset Khazanah Keagamaan dan Peradaban BRIN. Sebelumnya Kepala Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra BRIN Dr. Herry Jogaswara memberikan kata sambutan.

Ery Soedewo menjadi pembicara pertama. Ia berasal dari Pusat Riset Arkeologi Lingkungan, Maritim, dan Budaya Berkelanjutan BRIN. Materi yang ia sampaikan berjudul "Artefak-artefak Bernuansa Keagamaan di Sumatera Bagian Utara". Sebelumnya ia peneliti di Balai Arkeologi Sumatera Utara, yang kemudian dilebur ke dalam BRIN.

Selain nisan dan arca, Ery memaparkan koin Daulah Abbasiyyah (Khalifah Abdullah Al-Mansyur) 143 H (760 M) dan 147 H (764 M). Pada bagian tengah kedua koin terdapat kalimat tauhid. Koin dirham 760 M dicetak di Al-Kufa, sedangkan koin dirham 764 M dicetak di Al-Rayy. Selain itu masih terdapat beberapa jenis koin dirham yang dicetak pada 766/767 M, 771 M, 782 M, 810/811 M, dan 819/820 M.

Koin Daulah Abbasiyyah 760 M (Sumber: makalah Dr. Ery Soedewo)
Koin Daulah Abbasiyyah 760 M (Sumber: makalah Dr. Ery Soedewo)

Ilmu Pengetahuan

Menurut Saparudin Barus, numismatik berasal dari bahasa Latin numisma yang berarti koin. Selanjutnya numismatik menjadi sebuah studi atau kegiatan mengumpulkan mata uang, yakni koin, token, uang kertas, dan benda-benda terkait lain. Koleksi numismatik sendiri terdiri atas benda yang pernah beredar dan digunakan oleh masyarakat. "Numismatik mempelajari sejarah mata uang, cara pembuatannya, ciri-cirinya, variasi yang ditemukan, pemalsuannya, sejarah politik terbentuknya mata uang, dan yang terkait lainnya," demikian kata Saparudin Barus.

Sebagai pendiri Museum Uang Sumatera di Medan, Saparudin banyak melakukan penelitian bekerja sama dengan Kementerian Agama, Balai Arkeologi Sumatera Utara, dan stake holder lain. Banyak mahasiswa juga didorong untuk melakukan penelitian numismatik.

Penelitian koin dinar dan dirham di situs Bongal, misalnya, berhasil mengungkap bahwa Islam masuk ke Nusantara lewat daerah Tapanuli Tengah pada abad ke-8 M. Ada lagi, kata Barus, penemuan koin  Batubara yang mengungkap Batubara pernah dipimpin seorang Sultan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun