Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nama Harmoni Berasal dari Gedung "Societeit de Harmonie"

4 November 2022   07:55 Diperbarui: 5 November 2022   04:53 1263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung Harmonie, foto sebelum 1880. Tampak di kiri: rel trem kuda dan di kanan: warga menunggu kedatangan trem (Sumber: Woodbury & Page, hal. 54) 

Nama Harmoni sudah cukup populer sejak lama. Harmoni bukanlah nama jalan, melainkan nama kawasan. Kawasan Harmoni terletak di bagian selatan Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk. Nama Harmoni semakin dikenal luas sejak menjadi Harmoni Central Busway (HCB) atau perhentian pusat bus Transjakarta dari beberapa rute, seperti Pulugadung-Harmoni dan Harmoni-Lebak Bulus. Beberapa rute melewati HCB seperti Blok M-Kota dan Penjaringan-Balai Kota.

Nama Harmoni berasal dari Gedung Societeit de Harmonie yang pernah ada di sana. Gedung itu dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Menurut buku Woodbury & Page, Photographers Java (KITLV Press, 1994), De Harmonie merupakan sebuah club di ujung Molenvliet, sekarang Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk. Pembangunan konstruksi dimulai pada 1810 dan resmi dibuka pada 1815.

Tampak pada foto kiri bawah, rel trem kuda yang mulai dibangun pada 1869. Nama Harmonie terlihat jelas. Beberapa warga sedang menunggu kedatangan trem kuda.

Cerita tentang Gedung Harmonie bisa disimak pada dua tulisan saya

[Yang ini]

[Yang itu]

Ruang biliar yang eksklusif di Gedung Harmonie. Hanya orang-orang Eropa kelas atas boleh masuk ke sini (Sumber: Woodbury & Page, hal. 55)
Ruang biliar yang eksklusif di Gedung Harmonie. Hanya orang-orang Eropa kelas atas boleh masuk ke sini (Sumber: Woodbury & Page, hal. 55)

Woodbury & Page memotret pula bagian dalam Gedung Harmonie. Tampak beberapa meja biliar dengan lampu di atasnya. Hanya orang Eropa dari kelas atas bisa menjadi anggota club. Tamu club sering kali minum gin atau jenewer yang membuat mabuk. Jangan heran Harmonie disebut Istana Jenewer (Jeneverpaleis) atau Istana Gin.

Memang, di mana pun, nama-nama yang dikenal pada masa sekarang tidak lepas dari toponimi. Pasti ada sejarah penamaan wilayah atau jalan.

Sejak 1980-an Gedung Harmonie telah rata dengan tanah. Bukti-bukti fisiknya tidak lagi diketahui masyarakat sekarang. Hanya lukisan atau foto Gedung Harmonie masih terdokumentasi dengan baik. Begitu pun certita tentang Gedung Harmonie, masih bisa ditelusuri. Apalagi dengan adanya teknologi internet dan google translate. Makin mudah bagi generasi sekarang untuk mengetahui masa lalu.

Nah, kita sudah mengenal nama Harmoni berikut sejarahnya. Semoga kita semakin sadar sejarah.***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun