Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Kisah Unik Pebulutangkis Tiongkok Asal Indonesia

24 Maret 2022   07:57 Diperbarui: 31 Maret 2022   03:09 2547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iie Sumirat pada Invitasi Asia 1976 (Sumber: YouTube Mynah Bird)

Svend Pri, pemain terbaik Denmark, berkomentar singkat. "Hartono tak mungkin dapat mengalahkan mereka," katanya. Hartono yang dimaksud adalah Rudy Hartono (lahir 1949). Svend Pri merupakan musuh bebuyutan Rudy Hartono sejak 1970. Rudy sendiri adalah juara All England 7 kali berturut-turut pada 1968---1974. Diseling Svend Pri pada 1975, Rudy merebut kembali All England pada 1976.

Sayang sepanjang kariernya Rudy tak pernah bertemu dengan dua pemain Tiongkok itu. Rudy hanya pernah bertemu Luan Jin pada tunggal ketiga Piala Thomas 1982. Rudy kalah sehingga Piala Thomas terbang ke Tiongkok.  

Iie Sumirat pada Invitasi Asia 1976 (Sumber: YouTube Mynah Bird)
Iie Sumirat pada Invitasi Asia 1976 (Sumber: YouTube Mynah Bird)

Invitasi Asia

Tiongkok menjadi anggota PBB pada 1971 menggantikan posisi Taiwan. Sejak itu masih ada perseteruan politik yang berdampak pada olahraga. Organisasi bulutangkis pun mulai terpecah, ada IBF dan ada WBF yang terbentuk kemudian.

Rupanya ada upaya menggagalkan All England 1976 yang dinaungi IBF. Bersamaan dengan itu diselenggarakan invitasi bulutangkis Asia di Bangkok di bawah komando WBF. Sebagai negara besar bulutangkis Indonesia ikut keduanya.

Para pemain yang dikirim ke All England 1976 adalah Rudy Hartono, Liem Swie King, serta Tjuntjun/Johan Wahyudi. Sementara yang dikirim ke Invitasi Asia Iie Sumirat dan Christian Hadinata/Ade Chandra.

Pada All England 1976 Rudy mengalahkan King di final, sementara Tjuntjun/Johan Wahyudi dikalahkan Kihlstrom/Froman di final. Hasil membanggakan juga diraih pada Invitasi Asia. Iie Sumirat berhasil juara setelah mengalahkan Tong di semifinal dan Hou di final. Chritian/Ade juga mengalahkan ganda Tiongkok.

Pertemuan dengan pemain Tiongkok terjadi lagi pada Kejuaraan Asia 1976. Liem Swie King mampu mengalahkan Tong di semifinal, namun kalah dari Hou di final.

Pada 1986 Tong kembali ke Indonesia sebagai pelatih. Ia mempunyai nama baru Fuad Nurhadi. Di sini Tong banyak memunculkan pemain putra dan putri yang meraih gelar internasional.   

Semasa masih menjadi pelatih Indonesia, ternyata Tong juga berjuang untuk mendapatkan status Warga Negara Indonesia (WNI), termasuk untuk istri dan anaknya. Sayangnya, perjuangan Tong tak berujung manis dan permohonan kewarganegaraannya ditolak pada 1998. Demikian menurut indosport.com.

Akhirnya Tong angkat kaki dari Tanah Air dan berhasil membesarkan kembali dunia bulutangkis di Tiongkok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun