Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Relief Cerita Fabel pada Candi untuk Keindahan dan Menstimulasi Kecerdasan Anak

8 Januari 2021   10:49 Diperbarui: 8 Januari 2021   10:56 1485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Relief fabel pada candi (Foto: BPCB Jawa Timur)

Relief Garudeya di Candi Kedaton (Foto: BPCB Jawa Timur)
Relief Garudeya di Candi Kedaton (Foto: BPCB Jawa Timur)
Garudeya

Pada candi bersifat Hindu, cerita paling populer berjudul Garudeya. Antara lain terdapat pada Candi Kidal di Malang dan Candi Kedaton di Probolinggo, keduanya di Jawa Timur.

Cerita Garudeya mengisahkan tokoh baik Garuda dan tokoh jahat Ular. Garudeya Candi Kidal menginspirasi Garuda sebagai lambang negara kita. Dikisahkan Garuda dan Ular berebut amerta (air untuk kehidupan abadi). Akhirnya Garuda mendapatkan air itu. Kaum Ular kecewa karena hanya memperoleh setetes amerta yang menempel pada daun ilalang. Mereka berebutan menjilati amerta. Karena daun ilalang itu tajam, maka lidah kaum Ular terbelah dua. Nah, ini dikaitkan dengan cerita mitologi mengapa lidah ular bercabang dua.

Relief menjadi salah satu komponen yang membuat candi terlihat lebih indah. Relief cerita  digunakan untuk menyampaikan ajaran kebaikan dengan cara yang menarik. Tentu buat sepanjang masa. Diharapkan cerita fabel dapat menumbuhkan dan mengembangkan imajinasi dan menstimulasi kecerdasan otak pada anak. 

Cerita fabel muncul di banyak negara. Sastrawan Prancis, Jean de La Fontaine (1621-1695) pernah menghimpun cerita fabel dalam sebuah buku. Sebagian isi dipengaruhi karya-karya sastrawan India kuno. Cerita fabel ataupun dongeng amat diminati berbagai kalangan, termasuk karya H.C. Andersen.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun