Melukis di atas kanvas sudah biasa. Banyak perupa sudah melakukan hal itu. Melukis di dinding atau tiang, juga sudah biasa. Lukisan mural terdapat di banyak tempat. Melukis di atas jalan beraspal, inilah yang belum biasa.
Dalam rangka menyambut HUT ke-75 RI, Museum Basoeki Abdullah bekerja sama dengan Komunitas Perupa Jakarta, pada 23-26 Agustus 2020 membuat lukisan mural sepanjang Jalan Keuangan. Batasnya sampai Jalan Keuangan no. 19, lokasi Museum Basoeki Abdullah. Pada acara pembukaan hadir Direktur Jenderal Kebudayaan Pak Hilmar Farid, Ketua Paramita Jaya Pak Yiyok T. Herlambang, dan Kepala Museum Basoeki Abdullah Ibu Maeva Salmah.
Jalan Keuangan terletak sekitar 200 meter dari lampu merah perempatan Jalan Fatmawati. Penanda khusus Jalan Keuangan adalah lukisan Basoeki Abdullah pada tiang kereta MRT. Dari mulut jalanlah lukisan mural berawal. Kalau dihitung sampai Museum Basoeki Abdullah panjang lukisan sekitar 300 meter.
Boleh dibilang sejak pertengahan Maret 2020 mulai terjadi pembatasan aktivitas di Jakarta. Salah satu yang terkena dampak tentu saja para pekerja seni dan budaya, termasuk perupa. Tak ada penghasilan selama berbulan-bulan, maklum pekerja lepas yang tergantung pesanan.
Untuk itulah Museum Basoeki Abdullah terpanggil. Apalagi warga sekitar menghendaki adanya kampung seni. Akhirnya dipilih lukisan mural di atas jalan aspal. Kegiatan itu melibatkan 16 perupa. Disesuaikan dengan kondisi saat ini, maka tema yang diangkat "Ekspresi dan Semangat Seniman di Masa Pandemi". Â
Umumnya lukisan mural bertema lingkungan. Ada juga tentang pandemi, sekaligus untuk mengingatkan bahaya pandemi ini. Adanya lukisan mural tentu merupakan promosi inovatif dan kreatif. Apalagi dengan banyaknya pemberitaan di media cetak dan media daring. Semoga lukisan mural ini mampu bertahan lama.
Majulah museum di Indonesia. Museum di hatiku.***