Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nostalgia Arkeologi, Menggelinding dari Puncak Gunung Penanggungan

23 Juli 2020   12:07 Diperbarui: 23 Juli 2020   12:10 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkat honorarium itulah saya sempat jalan dan ketagihan menulis. "Jalan yuk," begitulah saya mengajak beberapa teman. Biasanya kalau di kantong ada sekitar Rp 50.000 bebaslah kami berjalan. Maklum, saya menjadi 'donatur'. Biasanya tidak sampai 10 orang yang ikut. Itu pun lintas angkatan.

Kenangan menganalisis pecahan keramik, 1980, dibimbing Pak Abu Ridho (Dokpri)
Kenangan menganalisis pecahan keramik, 1980, dibimbing Pak Abu Ridho (Dokpri)
Kunjungan situs yang agak lama sewaktu ke Gunung Penanggungan di Jawa Timur. Kami naik kereta api dari stasiun Senen ke Kertosono. Dari Kertosono kami sewa kendaraan. Pertama kali ke sana pada 1983.

Gunung Penanggungan menjadi tujuan survei karena di atasnya, mulai dari lereng hingga puncak, terdapat banyak kepurbakalaan. Masanya dari abad ke-9 hingga ke-15. Kami berjumlah belasan mahasiswa. Selain survei, kami pun mendokumentasikan dan membersihkan rerumputan atau ilalang yang menutupi kepurbakalaan.

Nostalgia arkeologi memang sukar dilupakan. Apalagi saya pernah jatuh menggelinding dari puncak Penanggungan karena tersandung batu ketika turun.***  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun