Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ada Gemufamire dalam Diskusi Ilmiah Arkeologi di Museum Nasional

26 September 2019   06:47 Diperbarui: 26 September 2019   18:38 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para peserta Diskusi Ilmiah Arkeologi (Dokpri)

Setelah berkali-kali rapat, akhirnya Diskusi Ilmiah Arkeologi (DIA) yang diselenggarakan Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia yang populer disebut IAAI Komisariat Daerah (Komda) Jabodetabek berlangsung sukses. Acara itu diselenggarakan di Museum Nasional Indonesia pada 25 September 2019.

Sebagai organisasi profesi yang berlatar keilmuan arkeologi, IAAI wajib mengadakan pertemuan dan diskusi ilmiah terkait dengan ilmu yang ditekuni itu. 

Di tingkat nasional, IAAI menyelenggarakan Pertemuan Ilmiah Arkeologi (PIA), sedangkan di tingkat daerah digelar Diskusi Ilmiah Arkeologi (DIA) yang dilaksanakan oleh masing-masing Komisariat Daerah (Komda).

Dua kegiatan penting itu melibatkan sebanyak mungkin anggota IAAI untuk berperan sebagai narasumber dengan menampilkan makalah ilmiah masing-masing, maupun sebagai penanggap dan peserta kegiatan.

Pembicara kunci Ibu Binny Buchori (Dokpri)
Pembicara kunci Ibu Binny Buchori (Dokpri)
Pembicara kunci

Kegiatan dibuka dengan laporan kegiatan oleh Ketua IAAI Komda Jabodetabek Ibu Dedah R. Sri Handari. Menurutnya tema kegiatan ini adalah "Penelitian dan Pelestarian Sumber Daya Arkeologi dalam Pembangunan Berkelanjutan".  

Tema tersebut diangkat dari Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), agenda pembangunan United Nations atau Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk kesejahteraan umat manusia dan kelestarian planet bumi yang kita tinggali bersama ini.

Kata Ibu Dedah lagi, SDGs berisi 17 tujuan, merupakan Resolusi PBB dan ditetapkan pada 21 Oktober 2015. Saat ini telah diratifikasi berbagai negara di dunia, termasuk oleh Pemerintah Republik Indonesia (RI), untuk menjadi ambisi pembangunan bersama yang diharapkan sebagian besar dapat tercapai pada 2030. Upaya pembangunan yang dilaksanakan Pemerintah RI pun sedikit banyak terhubung atau terkait dengan SDGs.

Ke-17 tujuan dalam SDGs itu adalah

  1. Tujuan 1 - Tanpa kemiskinan
  2. Tujuan 2 - Tanpa kelaparan
  3. Tujuan 3 - Kehidupan sehat dan sejahtera
  4. Tujuan 4 - Pendidikan berkualitas
  5. Tujuan 5 - Kesetaraan gender
  6. Tujuan 6 - Air bersih dan sanitasi layak
  7. Tujuan 7 - Energi bersih dan terjangkau
  8. Tujuan 8 - Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi
  9. Tujuan 9 - Industri, inovasi dan infrastruktur
  10. Tujuan 10 - Berkurangnya kesenjangan
  11. Tujuan 11 - Kota dan komunitas berkelanjutan
  12. Tujuan 12 - Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab
  13. Tujuan 13 - Penanganan perubahan iklim
  14. Tujuan 14 - Ekosistem laut
  15. Tujuan 15 - Ekosistem daratan
  16. Tujuan 16 - Perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh
  17. Tujuan 17 - Kemitraan untuk mencapai tujuan

Ketua Umum IAAI Pusat Ibu Wiwien Djuwita mengatakan sebelumnya lima Komda IAAI telah melaksanakan DIA. Namun kali ini tema yang diambil agak jauh dari arkeologi. Ibu Wiwien mengharapkan hal baru itu akan membuka wawasan para arkeolog.

DIA 2019 menampilkan pembicara kunci (keynote speaker) Ibu Binny Bintarti Buchori, SS, M.Lib. Beliau salah satu tenaga ahli pada Kantor Staf Presiden. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun