Seperti halnya Penerbit Djambatan, Bhratara Karya Aksara menerbitkan banyak buku humaniora, baik karya penulis Indonesia maupun karya terjemahan.
Banyak penerbit mati, minat menulis minim, dan minat baca rendah. Sayang memang. Kalau terus begini, kapan masyarakat kita bisa cerdas dan pintar?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!