Mohon tunggu...
Djohan Suryana
Djohan Suryana Mohon Tunggu... Administrasi - Pensiunan pegawai swasta

Hobby : membaca, menulis, nonton bioskop dan DVD, mengisi TTS dan Sudoku. Anggota Paguyuban FEUI Angkatan 1959

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Gila Bola Gila

6 Juni 2012   09:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:20 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Sepakbola adalah olahraga paling populer di dunia. Hampir semua negara memiliki team sepakbola. Berbagai turnamen pun selalu ramai ditonton oleh para penggemarnya. Yang sudah terkenal dalam sejarah persepakbolaan  dunia adalah kompetisi sepakbola di Inggris, Jerman, Italia, Spanyol, Perancis, Portugal, Belanda, dengan klub-klub yang hebat serta pemain yang mendunia.

Sementara itu di Amerika Latin, terkenal sebagai gudang pemain amatir yang sering bermain di klub-klub Eropa. Brasil dan Argentina merupakan dua negara  sepakbola yang sudah terkenal sejak lama meskipun  kompetisi antar klubnya tidaklah sepopuler seperti di Eropa. Dalam kompetisi perebutan Piala Dunia, biasanya negara-negara dari Amerika Latin ini merupakan calon juara, terutama Brasil dan Argentina. Dan bagi Indonesia, para penggemarnya cukup puas hanya jadi penonton saja.

Dan Indonesia pun tak kalah gilanya dalam urusan sepakbola ini. Sejak puluhan tahun yang lalu sepakbola selalu jadi pusat utama perhatian masyarakat. Pada tahun 1950an Indonesia merupakan salah satu negara yang cukup disegani dalam kawasan Asia. Dan sekarang tinggal puing-puingnya saja. Indonesia selalu jadi nomor buncit dalam percaturan sepakbola Asia. Apalagi dalam ajang sepakbola dunia, mungkin Indonesia berada dalam ranking kesekian ratus.

Betapapun, penggemar sepakbola kita terus berkembang, tak pernah berhenti. Pengurus PSSI boleh amburadul, tapi sepakbola tetap masih digemari. Bonek (bondo nekat) dari Surabaya sudah terkenal ditakuti oleh para suporter lawan main Persebaya. Mereka bisa datang berbondong-bondong dari Surabaya dengan naik kereta api ke mana saja Persebaya main. Dan akibatnya sering terjadi keributan dan keonaran di kota yang didatangi oleh mereka.

Semangat sepakbola yang menggelora ini tidak diiringi oleh sistem kompetisi yang tertib dan teratur. Keamanan para suporter sepakbola sering kali terabaikan. Seharusnya sanksi yang berat perlu dijatuhkan kepada klub yang membawa suporter yang brutal. Seharusnya klub sepakbola memberikan pengarahan kepada para penggemarnya yang fanatik. Perilaku yang beradab perlu disosialisasikan.

Saat ini pun kala PSSI dilanda kemelut yang berkepanjangan sejak ditinggalkan oleh Nurdin Halid, masih menyisakan luka lama yang pedih. Perselisihan internal masih membalutnya. Hubungan antar liga yang berada dibawah PSSI mencari jalan sendiri-sendiri. Akibatnya kompetisi tidak berjalan secara optimal. Dan korban jiwa para suporter yang berjatuhan pun tidak bisa menyadarkan pimpinan PSSI. Mereka tidak  melakukan introspeksi tentang bagaimana menjalankan kompetisi persepakbolaan Indonesia secara baik dan aman. Tampaknya pengurus PSSI sibuk bertanding antar mereka sendiri.

Mungkin satu-satunya hiburan dan pemuas dahaga dari para penggemar sepakbola Indonesia adalah menonton acara perebutan Piala Eropa yang akan berlangsung mulai tanggal 8 Juni 2012 sampai dengan 2 Juli 2012. Pertandingan sepakbola kelas dunia ini  akan membuat kekisruhan PSSI untuk sementara tertunda. Sementara itu, para penggila sepakbola juga untuk sementara perlu energi khusus untuk bergadang menyaksikan team kesayangan mereka bertanding.

Bola tetap menjadi kegilaan para penggemarnya. Mungkin selama Piala Dunia tidak ada lagi penonton atau suporter yang hilang nyawanya karena nonton sepakbola di stadion. Mereka cukup nonton bareng atau nonton di rumah saja sehingga praktis tidak akan terjadi gontok-gontokan antar suporter. Karena team sepakbola Eropa bukanlah team sepakbola Indonesia yang perlu dibela mati-matian sehingga menjadi mati sungguhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun