Mohon tunggu...
Djohan Suryana
Djohan Suryana Mohon Tunggu... Administrasi - Pensiunan pegawai swasta

Hobby : membaca, menulis, nonton bioskop dan DVD, mengisi TTS dan Sudoku. Anggota Paguyuban FEUI Angkatan 1959

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pilih Prabowo atau Jokowi?

7 Juni 2018   12:22 Diperbarui: 9 Juni 2018   02:51 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pemilihan umum (pemilu) serentak legislatif dan pemilihan presiden (pilpres) tinggal 11 bulan lagi yaitu tanggal 17 April 2019. 

Dalam pemilu legislatif kita akan memilih 575 anggota DPR, 136 anggota DPD, 2.207 anggota DPRD Provinsi dan 17.010 anggota DPRD Kota dan Kabupaten. Yang paling utama tentunya adalah pilpres, yang menentukan siapa yang akan menjadi presiden R.I berikutnya untuk periode 2019-2024. 

Yang sudah dapat dipastikan adalah calon presiden (capres) yang akan bertarung adalah Joko Widodo, 57, petahana, dan Prabowo Subianto, 67, penantang paling kuat dan ambisius. Kedua tokoh ini pernah saling berhadapan pada waktu pilpres 2014 yang lalu dan telah  dimenangkan oleh Joko Widodo (Jokowi). Apakah sejarah akan terulang kembali, hanya takdirlah yang akan menentukannya.

Walaupun pada saat ini sudah ada orang yang menyatakan bahwa elektabilitas Jokowi masih lebih unggul dibandingkan dengan Prabowo, namun masih ada waktu yang cukup panjang untuk terjadi perubahan yang drastis. Pengalaman Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam pilkada DKI 2017 yang menurut lembaga survei memiliki elektabilitas paling tinggi terrnyata bisa digusur pada detik-detik terakhir, bahkan sampai masuk penjara. 

Tentunya bagi kedua kubu pendukung Jokowi dan Prabowo kasus pilkada DKI ini menjadi pelajaran berharga. Bagi kubu Jokowi akan lebih berhati-hati supaya tidak "kejeblos" sedangkan bagi kubu Prabowo akan berupaya untuk menggunakan strategi baru yang lebih inovatif sehingga mampu "menggulingkan" popularitas dan elektabilitas Jokowi.

Latar belakang pribadi kedua capres ini sangat jauh berbeda. Prabowo adalah putera pertama Prof.Sumitro Djojohadikusumo, begawan ekonomi Indonesia yang memiliki reputasi internasional. Masa kecil Prabowo dilewatkan di luar negeri bersama orang tuanya. 

Prabowo memiliki karir militer yang gilang gemilang. Ia masuk Akademi Militer Nasional (AMN) pada tahun 1970 dan lulus pada tahun 1974 dengan pangkat letnan dua. Karirnya dimulai sebagai Komandan Peleton Para Komando Grup -1 Kopassandha (Komando Pasukan Sandi Yudha) pada tahun 1976 hingga berakhir pada tahun 1998 sebagai Panglima Kostrad (Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat) dengan pangkat Letnan Jenderal. 

Selama 22 tahun berkecimpung dalam dunia militer dengan berbagai peristiwa hebat tentunya telah membentuk pribadi Prabowo menjadi seorang tentara yang tangguh dan sakti mandraguna.

Setelah meninggalkan karirnya di bidang militer pada tahun 1998, Prabowo pun beralih menjadi seorang pengusaha yang dimulai dengan membeli PT Kiani Kertas milik Bob Hasan, yang namanya kemudian diubah menjadi PT Kertas Nusantara, sebuah pabrik kertas yang terletak di Kalimantan Timur. 

Secara keseluruhan Prabowo memimpin 27 perusahaan di Indonesia dan di luar negeri. Ia adalah Presiden Direktur dan CEO PT Tidar Kerinci Agung yang bergerak dalam bidang produksi minyak kelapa sawit, lalu PT Nusantara Energy yang bergerak dalam bidang migas, pertambangan, agribisnis, kehutanan dan pulp serta PT Jaladri Nusantara yang bergerak dalam bidang perikanan (Wikipedia).

Sedangkan Jokowi hanyalah rakyat biasa yang berasal dari  keluarga sederhana. Rumahnya pernah digusur sampai tiga kali ketika ia masih kecil. Pendidikannya diawali dengan masuk SD Negeri 112 Tirtoyoso, sebuah sekolah untuk keluarga kalangan menegah bawah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun