Mohon tunggu...
Djasli Djosan
Djasli Djosan Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Mantan redaktur dan reporter RRI, anggota Dewan Redaksi majalah Harmonis di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mobil Mewah Sang Bupati

7 Januari 2020   20:32 Diperbarui: 7 Januari 2020   20:34 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Heboh perihal mobil mewah bupati Karang Anyar menimbulkan pelbagai tanggapan dari masyarakat Indonesia. Sebagian besar merasa heran, masa seorang kepala daerah tingkat dua punya mobil dinas lebih mahal daripada mobil dinas Presiden RI. Tapi  ada juga yang membela yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Sang gubernur mengatakan, syah-syah saja seorang bupati punya mobi dinas mewah  selama anggarannya mencukupi.

Masalahnya,  apa sebuah mobil dinas lebih penting dan utama dibandingkan dengan keperluan-keperluan pembangunan lainnya. Mengapa bukan memperbaiki jalan-jalan rusak supaya kegiatan ekonom imasyarakat menjadi lancar. 

Konon sang bupati berkilah, mobil mewah seharga satu milyar itu diperlukan karena jauh lebih unggul ketahanannya daripada kebanyakan mobil-mobil dinas yang dipakai para bupati lainnya. Sehingga jalan serusak apapun dapat dilalui dengan mudah dan lancar oleh mobil dinas tersebut. Alasan seperti itu tentu saja tidak pas dan terbalik. 

Dana sebesar satu milyar dapat digunakan untuk memperbaiki berkilo-kilo meter jalan rusak untuk kelancaran lalu lintas baik yang dilalui mobil dinas bupati maupun masyarakat umumnya. Selain itu punya mobil mewah, dinas atau bukan, tidakkah akan menimbulkan rasa angkuh sang bupati karena punya sesuatu yang lebih dan beda dbandingkan rekan-rekan sejawatnya yang lain.

Sebaiknya pemerintah pusat membuat peraturan tentang mobil-mobil dinas untuk para pejabat untuk semua tingkatan, khusuanya menyangkut harga sebuah mobil dinas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun