Jika ditanya tentang klub terhebat di negeri Uber ales Jerman, semua pecinta bola pasti akan setuju menjawab Bayern Muenchen, Borussia dortmund hingga Borussia Munchengladbach. Begitu juga dengan klub sepakbola asal katalan, Fc Barcelona yang dianggap sebagai klub terhebat bersama Real Madrid di negeri matador.
Tapi jika ditanya siapa salah satu pelatih tersukses yang pernah melatih 4 klub tersebut ? Jawabannya cuma satu, dialah Udo Lattek.
Lattek dianggap sebagai pelatih tersukses jerman sepanjang masa yang pernah ada. Karena prestasinya sebagai salah satu pelatih yang mampu menjuarai 3 turnamen di 3 klub yang berbeda pula. Saat mengawali karir kepelatihannya bersama Bayern Muenchen di tahun 1970 atas rekomendasi pemain Muenchen kala itu, Franz Beckenbauer. Lattek sebelumnya tak pernah melatih di klub manapun. Tapi Lattek justru langsung menjawab kepercayaan itu dengan mengantarkan Muenchen meraih piala DFB Pokal tahun 1971.
Dan dimusim-musim berikutnya, yakni di tahun 1972, 1973, dan 1974 , Lattek sukses memberikan gelar juara Liga Jerman 3 kali berturut-turut di sertai gelar juara piala eropa (Liga Champions) juga di tahun 1974. Setelah kesuksesan itu, Lattek memilih hijrah dan menukangi Borussia Muenchengladbach di tahun 1975. Dan langsung kembali mengantarkan Borussia menjuarai Liga jerman dua kali berturut-turut di tahun 1976 dan 1977. Diakhir jabatannya bersama Borussia, Lattek sukses mempersembahkan gelar juara Piala UEFA tahun 1979, lalu kemudian pindah menukangi Dortmund selama 2 musim.
Namun kiprahnya di Dortmund tak membuahkan prestasi apapun yang tanpa memenangi satu gelar juara. Di tahun 1981, Lattek resmi menjabat pelatih Fc Barcelona yang berisikan pemain bintang Argentina, Diego Armando Maradona. Setahun berikutnya, Barcelona diantarkan menjadi juara Piala Winners UEFA dan juara piala Liga Spanyol.
Telah menjadi kebiasaan bagi Lattek. 2 musim sukses menukangi klubnya, Ia pun memutuskan untuk berpindah klub lagi. Dan di tahun 1983, Lattek kembali pulang ke klub asalnya, Bayern Muenchen. Selama 4 musim di Muenchen, Lattek mempersembahkan 3 gelar juara Liga Jerman dan 2 gelar juara Piala Jerman.
Lattek yang telah memutuskan pensiun di tahun 1996, kembali tergugah hatinya untuk melatih mantan klubnya, Borussia Dortmund di tahun 2000, karena ingin menyelamatkan Dortmund dari jurang degradasi. Setelah itu, tak ada lagi cerita dari karir kepelatihan Lattek di Jerman. Lattek menghabiskan 16 tahunnya menjadi seorang komentator. Hingga pada kamis pagi tadi atau Hari rabu waktu jerman, sebuah kabar mengharukan terpampang di sejumlah media. Lattek atau sang maestro itu telah meninggal dunia di usianya yang ke 80 tahun, karena tak mampu melawan penyakit Parkinson yang di deritanya sejak tahun lalu. Lattek menutul usianya di sebuah panti jompo.
