Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tanpa Lockdown, Pasien Sembuh di Iran Capai 30%

30 Maret 2020   14:05 Diperbarui: 30 Maret 2020   14:09 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasangan Iran memakai masker di pusat kota Teheran (Sumber: kompas.com)

Walau belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, secercah harapan mulai tumbuh di tengah amuk wabah corona saat ini. Selain di Korea Selatan yang diklaim sudah mencapai 50% pasien sembuh, ternyata di Iran sudah sekitar 12.391 pasien yang sembuh dari total 38.309 yang terkonfirmasi menderita akibat virus corona seperti dikutip dari kompas.com di sini. Ini tentu menjadi kabar menggembirakan baik bagi rakyat Iran sendiri maupun dunia.

Hal ini menarik karena tidak seperti Korea Selatan dan Tiongkok yang warganya relatif bisa didisiplinkan, warga Iran justru sulit diatur. Bahkan saat perayaan tahun baru Nowruz awal bulan lalu, jalanan penuh seakan tak terjadi apa-apa sebagaimana dikutip dari kompas.com di sini.

Namun demikian pemerintah Iran tidak memberlakukan lockdown seperti negara-negara lainnya namun lebih kepada social distancing atau jaga jarak sosial di antara masyarakatnya.

Bisa jadi kesadaran masyarakat mulai tumbuh seiring dengan bertambahnya jumlah korban virus corona secara eksponensial di seluruh dunia termasuk di negerinya sendiri. 

Memang dalam situasi seperti ini, pemerintah dalam posisi paling sulit untuk mengambil kebijakan. Dibiarkan melalui social distancing resiko penularan tetap tinggi, sementara dikarantina atau lock down juga sama besar resiko yang harus ditanggung.

Selain wabah utama virus corona, dampaknya juga merambah ke hal lain seperti timbulnya penyakit termasuk kelaparan dan meningkatnya kriminalitas karena tidak ada lagi penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Namun kita harus tetap optimis bahwa wabah sebentar lagi akan berlalu dengan melihat kemajuan kesembuhan pasien yang ditunjukkan oleh Iran maupun negara lainnya seperti Korea Selatan dan Vietnam.

Indonesia sendiri sudah menunjukkan tanda-tanda membaik dengan mulai turunnya kurva eksponensial dan peningkatan jumlah yang sembuh. Bila tak ada aral melintang, dua minggu ke depan diproyeksikan bakal lebih dari 500 orang sembuh bila mengacu pada masa inkubasi virus selama 14 hari dihitung sejak pertama kali virus tersebut muncul di Indonesia.

Kesadaran masyarakat juga sudah mulai tampak dengan semakin lengangnya jalanan dan berkurangnya aktivitas di tempat-tempat umum. Paling tidak butuh waktu hingga awal puasa untuk tetap menjaga ritme tersebut agar virus benar-benar hilang atau paling tidak mulai melemah seiring dengan datangnya musim kemarau.

Perlu diketahui bahwa panas merupakan salah satu pembunuh virus paling ampuh disamping sabun sehingga diharapan pertumbuhan virus melambat di musim panas.

Jadi, kebijakan apapun selama diikuti oleh masyarakat serta tersedia logistik yang cukup akan mempercepat pelemahan virus corona serta mengurangi penyebarannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun