Asian Games Momen Terbaik Mengenalkan Atlet Indonesia Berprestasi

Saat saya kecil dulu, siapa yang tak kenal Elvira Rosa Nasution beserta adik-adiknya yang jadi ratu kolam renang Indonesia yang merupakan putri keluarga Raja Mursinal Nasution. Lalu Baiq Herawati Aisyah dan saudara-saudaranya putri keluarga bapak Lalu Sadeli yang mengharumkan nama Indonesia di cabang ski air. Yayuk Basuki dan Yustedjo Tarik di cabang tenis, Purnomo si pelari cepat, atau trio panahan peraih medali pertama Olimpiade, Kusuma Wardhani, Lilies Handayani, dan Nurfitriyana Saiman.

Trio Panahan Peraih Perak Olimpiade (Sumber: bolasport.com)

Walau zaman dulu cuma ada TVRI sebagai satu-satunya stasiun televisi, namun gaung prestasi para atlet benar-benar menggema hingga seluruh pelosok Indonesia. Masyarakat tidak hanya mengenal pahlawan Piala Thomas dan Uber saja dari cabang bulutangkis yang memang merupakan tambang emas Indonesia, tapi juga atlit-atlit dari cabang lain. Prestasi mereka benar-benar terinformasikan hingga ke pelosok desa melalui TVRI dan RRI yang rajin mengabarkan berita baik tentang Indonesia.

Zohri dan Heboh Bendera (Sumber: jawapos.com)

Zaman berubah, kepedulian juga ikut berubah. Mungkin kalau tidak ada kasus bendera, tak ada yang mengenal Lalu Muhammad Zohri, bahkan presiden sekalipun. Kita lebih peduli pada kehebohan daripada prestasi yang diukir anak bangsa. Padahal sebenarnya banyak mutiara terpendam yang berhasil jadi juara atau berprestasi di negeri orang, namun karena minimnya informasi membuat nama mereka tenggelam ditelan riuh rendah hoax tak penting yang justru menjadi sumber informasi nomor satu di negeri ini.

Coba tanya anak-anak sekarang, kenal gak sama atlit jaman sekarang. Saya tidak yakin mereka tahu nama-nama atlit renang, tenis, tenis meja, termasuk saya. Paling banter atlit bulutangkis dan sepakbola yang memang masih menjadi olahraga populer di negeri ini, walau prestasinya juga mulai menurun. Entah karena saya kurang peduli, atau memang kurangnya informasi dari media. Ini tentu jadi paradoks karena dengan semakin banyaknya media, seharusnya informasi mengenai atlit berprestasi juga semakin besar gaungnya, bukan malah heboh benderanya yang ditonjolkan.

Narasi Tunggal Asian Games (Sumber: maritim.go.id)

Mumpung sebulan lagi gelaran Asian Games bakal dimulai, inilah saatnya bagi kita untuk mengenal atlit-atlit Indonesia yang bakal bertanding di Asian Games. Media seharusnya sudah mulai menggaungkan nama-nama atlit yang berpotensi meraih medali emas atau minimal jadi kuda hitam yang bakal menantang petahana di berbagai cabang olahraga yang dipertandingkan di Asian Games. Kita harus mengenal lebih banyak lagi atlit-atlit dari cabang lain seperti renang, tenis, atletik, dan lain sebagainya yang dipertandingan, tidak hanya atlit bulutangkis dan sepakbola saja.

Segera benahi website Asian Games dengan menampilkan prestasi para atlit, terutama atlit nasional yang akan berlaga di Asian Games. Jangan sampai heboh seperti tagar #2019gantipresiden tapi tidak tahu siapa calon presidennya. 

Bagaimana kita mau menonton pertandingan atau perlombaan di Asian Games kalau tidak tahu siapa saja yang bertarung terutama atlit-atlit kita. Kita wajib mendukung Asian Games dengan ikut berpartisipasi minimal menonton salah satu cabang olahraga, namun akan lebih baik kalau kita tahu siapa yang berlaga karena justru itulah daya tariknya. 

Kebayang kalau menjelang Piala Dunia kemarin, kita masih tidak tahu apakah para bintang bola seperti Ronaldo atau Messi ikut dipanggil timnas atau tidak, mungkin pesta bola sedunia itu tidak semeriah itu. Para bintang atau atlit berprestasi itulah yang bakal jadi daya tarik masyarakat untuk menonton pagelaran Asian Games, bukan sekedar bermodalkan semangat nasionalisme saja. Mari kita sukseskan Asian Games dan mengenal para atlit yang akan bertanding, berilah semangat untuk mendulang medali emas sebanyak-banyaknya. Kapan lagi kita mengenal para atlit Indonesia berprestasi kalau tidak menonton Asian Games.