Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Maraknya Gol Bunuh Diri, Pertanda Depresi atau Frustrasi?

6 Juli 2018   11:49 Diperbarui: 6 Juli 2018   11:48 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerang Maroko Mencetak Gol ke Gawang Sendiri (Sumber: https://tribunnews.com / thesun.co.uk)

Salah satu drama lain yang menarik dari Piala Dunia 2018 ini adalah banyaknya gol bunuh diri atau dalam bahasa sononya disebut dengan own goal (o.g). Sampai babak 16 besar saja sudah terjadi 10 gol, jauh di atas rekor sebelumnya yang 'hanya' enam gol pada turnamen tahun 1998 di Perancis. Saya tidak akan bahas prediksi pertandingan karena sudah dibahas pada artikel sebelumnya di sini hingga ke final.

Sepakbola modern yang sudah dirasuki unsur komersial menuntut penampilan prima pemain yang konsisten sepanjang pertandingan. Tidak ada dalam kamus pemain membuat kesalahan, apalagi fatal sehingga berbuah gol bagi lawan. Salah sedikit, apalagi fatal bisa membuat karir pemain tercoreng, bahkan hingga nyawa melayang. Masih kuat dalam ingatan bagaimana seorang Andres Escobar ditembak mati oleh mafia Kolombia beberapa hari setelah melakukan gol bunuh diri yang menyebabkan Kolombia gagal melaju ke babak kedua Piala Dunia 1994 karena kalah dari Amerika Serikat 2-1.

Gol Bunuh Diri Escobar Diganti Nyawanya (Sumber: https://theguardian.com / AFP)
Gol Bunuh Diri Escobar Diganti Nyawanya (Sumber: https://theguardian.com / AFP)
Tentu tidak semua pemain selalu siap setiap saat, ada kalanya timbul stress karena tekanan para penggemar untuk selalu tampil prima. Akibatnya pemain menjadi kehilangan fokus dalam bertanding. Pengaruh lawan yang lebih kuat dalam bertahan atau menyerang juga turut andil menurunkan performa pemain. Kurangnya konsentrasi membuat pemain bukannya mencetak gol ke gawang lawan malah memasukkan bola ke gawang sendiri.

Duel Bek Ramos vs Ignasevich Berbuah Gol (Sumber: https://dailymail.co.uk)
Duel Bek Ramos vs Ignasevich Berbuah Gol (Sumber: https://dailymail.co.uk)
Biasanya pelaku gol bunuh diri adalah para pemain bertahan yang salah mengantisipasi datangnya bola. Namun di piala dunia kali ini pelaku gol bunuh diri semakin bervariasi, mulai dari penjaga gawang hingga penyerang. Bagi pemain bertahan, kemungkinan mereka menderita depresi tingkat tinggi karena selalu diserang oleh lawannya sehingga menurun konsentrasinya. Akibatnya kecerobohan mulai timbul, pemain mulai lepas kontrol terhadap lawan, melakukan takel keras, sampai salah membelokkan bola hingga masuk ke gawang sendiri.

Daftar Pemain Pencetak Gol Bunuh Diri (Sumber: https://wikipedia.org)
Daftar Pemain Pencetak Gol Bunuh Diri (Sumber: https://wikipedia.org)
Anehnya ada juga penyerang yang ikut-ikutan membuat gol bunuh diri. Kemungkinan karena frustrasi tidak mampu membobol gawang lawan, akhirnya para penyerang tersebut malah kehilangan konsentrasi saat bertahan sehingga lupa kalau tandukannya malah masuk ke gawang sendiri. Seperti dilakukan Azis Bouhaddouz (Maroko), dia salah mengantisipasi umpan lambung pemain Iran yang malah membobol gawangnya sendiri.

Tendangan Gueye Membentuk Cionek dan Gol (Sumber: https://besoccer.com)
Tendangan Gueye Membentuk Cionek dan Gol (Sumber: https://besoccer.com)
Dukungan teknologi VAR juga turut berperan dalam menentukan siapa yang berhak ditulis namanya sebagai pencetak gol. Kalau dilihat dengan mata telanjang, seharusnya Gueye yang membuat gol ke gawang Polandia. Namun VAR menentukan lain, karena bolanya menyentuh Cionek dan membuat maka gol tersebut dianggap sebagai own goal. Memang tampak jelas di layar kaca tendangan Gueye yang dibelokkan oleh Cionek membuat kiper Szczesny mati langkah dan berbuah gol bagi Senegal.
Tendangan Forsberg Dibelokkan Akanji (Sumber: https://zimbio,com / gettyimages)
Tendangan Forsberg Dibelokkan Akanji (Sumber: https://zimbio,com / gettyimages)
Banyaknya gol bunuh diri ini membuat FIFA merevisi kembali ketentuan siapa yang berhak dianggap sebagai pencetak gol. Saat Emil Forsberg menendang bola ke gawang Swiss dan menyentuh kaki Akanji sehingga masuk ke dalam gawang Swiss, gol tersebut tetap dianggap milik Forsberg. Padahal kasus yang sama juga terjadi pada Cionek seperti cerita di atas sehingga seharusnya Akanji-lah yang melakukan gol bunuh diri karena jelas-jelas menyentuh kakinya. Namun untuk mengurangi banyaknya gol bunuh diri, sepakan yang sekedar menyentuh lawan tidak dianggap gol bunuh diri, tapi dikembalikan kepada penendang pertamanya.

Jika demikian, harusnya bukan Harry Kane yang mencetak gol tetapi Ruben Loftus-Cheek karena dialah yang melakukan tendangan pertama sebelum mengenai kaki Kane yang membelokkan arah bola. Tapi itulah drama sepakbola yang penuh variasi dan hal-hal tak terduga. Ingat, jangan nonton bola tanpa kacang garuda. Saksikan drama perempat final mulai nanti malam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun