Makan di dalam bangunan di atas danau atau pantai mungkin hal biasa. Tapi makan di atas perahu sambil menikmati indahnya danau mungkin sesuatu yang langka. Salah satunya hanya ada di danau Cigombong atau lebih terkenal dengan danau Lido yang terletak di Kabupaten Bogor tepatnya di tepi jalan raya Sukabumi sebelum memasuki perempatan Cigombong. Di sini ada beberapa rumah makan yang menyediakan fasilitas tersebut.
Restoran di Tepi Danau Lido dan Jalan Raya Sukabumi (Dokpri)
Awalnya saya mencoba sensasi ini sambil menunggu anak yang sedang tes masuk pesantren yang terletak dekat danau Lido. Saat sedang mencari restoran di pinggir jalan raya Sukabumi, mata langsung menangkap pemandangan danau di belakang sebuah restoran. Karena penasaran, saya parkir kendaraan di salah satu restoran dan melihat-lihat sejenak pemandangan di danau.Â
Restoran Terapung di Atas Danau Lido (Dokpri)
Sayapun bertanya pada salah satu petugas restoran apakah kita bisa makan di atas danau. Dia menjelaskan bahwa kita bisa makan di atas perahu atau di atas restoran terapung. Kalau mau menyeberang ke restoran terapung kita cukup membayar 30 Ribu Rupiah pp dengan perahu. Tapi kalau mau keliling danau sambil makan biayanya 200 Ribu Rupiah. Walau agak mahal, saya coba pilihan makan di atas perahu keliling danau.
Makanan Dihidangkan di Atas Perahu (Dokpri)
Sebelum berangkat, kita bisa pesan makan dulu di restoran terapung. Menu utamanya ikan air tawar yang diternak di danau Lido seperti Gurame, Nila, atau Mas, walau tersedia juga ayam dan sop iga. Setelah menunggu sekitar 20 menit seluruh pesanan telah tersaji di meja dan perahu siap untuk meluncur. Hal unik yang membedakan makan di atas perahu adalah goyangan ombak kecil di danau yang membuat kita harus hati-hati saat mengambi makanan apalagi yang berkuah. Goyang sedikit bisa tumpah kuahnya atau makanannya.
Pemandangan Danau dari Atas Perahu (Dokpri)
Sekitar setengah jam lebih kita habiskan santap siang sambil berkeliling danau. Kadang goyangan kecil membuat kita kaget sehingga nyaris menumpahkan makanan yang masih berada di atas sendok hendak dilahap. Hampir saja saya keselek karena efek goyangan perahu, untung belum sempat ditelan. Persis seperti makan di pesawat terbang, kadang ada turbulensi yang nyaris menumpahkan makanan. Makan sambil menikmati pemandangan danau dengan goyangan perahu merupakan sensasi tersendiri yang jarang dialami di restoran biasa.
Salah Satu Keramba di Atas Danau (Dokpri)
Sayang di permukaan danau banyak keramba yang menghalangi perjalanan perahu. Di tepian danau juga banyak terdapat sampah dibiarkan begitu saja, sehingga agak sedikit mengurangi selera makan. Eceng gondok mulai tampak tumbuh di beberapa sudut walaupun belum menyebar luas. Sepertinya pemerintah atau pemda belum tertarik untuk menangani lokasi wisata ini dan lebih membiarkan pihak swasta untuk mengelolanya.
Sampah Mengurangi Selera Makan (Dokpri)
Bagi warga Jakarta dan sekitarnya yang ingin berwisata danau tapi tak jauh dari ibukota, danau Lido menjadi salah satu pilihan menarik. Saat hari Minggu kemarin suasananya juga tidak terlalu ramai sehingga masih nyaman untuk dinikmati. Rasa makanannya standar, harganya juga tidak terlalu mahal, jadi pas buat yang berkantong tipis tapi ingin berwisata. Sebagai perbandingan, sekilo ikan bakar tak sampai 10o Ribu Rupiah untuk 3-4 orang. Wisata ini cocok untuk keluarga atau rombongan daripada sendiri atau berdua karena kapalnya bisa diisi sekitar 10 - 12 orang.
