Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Jangan Remehkan Rayap!

2 Januari 2018   14:33 Diperbarui: 3 Januari 2018   21:04 3375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: westinspect.net.au

Pulang liburan ternyata tidak selamanya membawa nikmat. Ada saja musibah yang harus dilalui saat hendak beraktivitas kembali. Awalnya sih tidak terlihat pas masuk ke dalam rumah. Baru esoknya saat membuka lemari pakaian, ternyata sebagian baju sudah mulai dimakan rayap. Parahnya lagi tas kayu yang disimpan di lemari nyaris habis ditelan rayap!

Sebenarnya bukan kali pertama rayap menghajar rumah kami. Dua tahun lalu plafon rumah hancur dimakan rayap, dan sebagai gantinya terpaksa dipasang panel baja ringan pengganti kayu untuk menempelkan plafon. Saya pikir hanya sampai disitu saja urusan selesai. Ternyata tidak! 

Dinding di belakang lemari memang lembab semenjak dibangun rumah baru bersebelahan dengan rumah kami. Kurangnya sinar matahari turut berpengaruh terhadap perkembangbiakan rayap. Perpaduan yang pas antara lembab dan gelap mempercepat pertumbuhan rayap yang siap memangsa kayu dan sejenisnya.

Lalu, bagaimana mengantisipasi datangnya rayap? Tentu segala perangkat berbau kayu termasuk kertas harus dilumasi cairan anti rayap. Kemudian pasang kamper di tiap sudut untuk meminimasi kehadiran rayap. Namun yang lebih penting adalah: BUANGLAH barang-barang yang tidak terpakai karena justru dari situlah sumber rayap muncul.

Pilihlah barang-barang yang masih dianggap penting untuk disimpan di lemari atau di rumah. Sisanya ikhlaskan ke tukang loak atau siapa saja yang lebih membutuhkan. 

Kemudian simpanlah dokumen berbahan kertas dalam kantong berbahan plastik (bukan kantong plastik ya) dan ada baiknya memiliki lemari besi khusus untuk menyimpan dokumen penting agar terhindar dari rayap. Sebagian lebih baik dilaminasi apabila memang dibolehkan agar tetap abadi, tidak tampak kusam dimakan usia.

Selain itu, upayakan seminimal mungkin tempat-tempat gelap dan lembab karena disinilah sarangnya rayap dan binatang kecil lain macam tungau. Biarkan lampu terang menyala menyinari tempat yang tidak terjangkau matahari untuk menghindari lembab yang berlebihan. Penggunaan pendingin udara juga sebaiknya dibatasi saat tidur saja, biarkan di siang hingga menjelang tidur angin sepoi-sepoi masuk ke dalam rumah untuk mengurangi kelembaban.

Apabila sudah terlanjur terserang rayap, upayakan lokalisir daerah rawan rayap agar tidak menyebar ke tempat lain. Segera semprotkan racun pembunuh serangga sebagai langkah awal untuk menetralisir ruangan. 

Kemudian setelah semua dibersihkan segera sebarkan kamper ke segala penjuru untuk menangkal kembalinya rayap. Walaupun kecil, rayap tidak boleh dianggap remeh. Dokumen berbentuk kertas bisa lenyap dalam sekejap dimakan rayap. INGAT!! Musim hujan telah tiba, kelembaban yang tinggi akan memicu tumbuhnya rayap.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun